Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Profil Siti Fadia/Ribka Sugiarto, "The Rising Star" yang Dipoles Eng Hian

8 November 2021   11:07 Diperbarui: 8 November 2021   12:30 3438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto (sportstars.id)


The Rising Star Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto digadang-gadang bakal menjadi penerus kejayaan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Greysia Polii (34) yang meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu sudah memberi lampu hijau bakal gantung raket.

Pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian pernah mengatakan di sela-sela perebutan Piala Thomas-Uber 2020 dimana Fadia/Ribka diplot sebagai ganda kedua Indonesia, bahwa mereka sudah bermain bagus, tapi perlu dipoles lagi ke depannya.

Hasilnya mulai nampak, sama seperti ganda putra yang terus bermunculan paska tiga ganda utama Indonesia, Kevin/Marcus, Hendra/Ahsan, dan Fajar/Rian, Fadia (20) dan Ribka (21) juga digadang-gadang sebagai The Rising Star.

Di ganda putra asuhan "Naga Api" Imam Pierngadi Indonesia punya nama-nama penerus seperti Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Bagas Muhammad/Shohibul Fikri, atau Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan sebagainya.

Kendati tidak bisa mencapai puncak di Hylo German Open 2021, dimana  akhirnya kalah dari dari ganda Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi dengan 17-21 dan 14-21 di semifinal yang digelar di Saarbrucken, Sabtu (6/11/2021), namun masih banyak jam terbang yang akan diarungi mereka.

Suatu peningkatan yang luar biasa polesan dari Eng Hian.

Di babak pertama, Fadia/Ribka yang tidak diunggulkan menggulingkan unggulan ke 2 asal Bulgaria, Gabriela Stova/Stefani Stova dengan 21-9 dan 21-16 dalam tempo 27 menit saja!

Padahal Gabriela/Stefani ini bukan pemain yang sembarangan, mereka adalah juara bertahan di turnamen ini. Mereka juga juara Eropa dua kali dan sederet prestasi lainnya.

Namun menghadapi ganda kedua Indonesia ini, mereka tak berdaya.

Di babak kedua, Fadia/Ribka bahkan menang dua gim dalam tempo yang lebih cepat yaitu 22 menit saja atas ganda Denmark, Natasja P. Anthonisen/Clara Graversen dengan skor 21-5 dan 21-11.

Di turnamen sebelumnya Fadia/Ribka juga tampil cukup baik. Di babak kedua French Open 2021 mereka mengalahkan ganda Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan yang diunggulkan ke 8 dengan skor 21-12 dan 23-21.

Ganda negeri Jiran itu sempat merepotkan pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia/Apriyani di Piala Sudirman 2021 meski akhirnya mereka kalah rubber game.

Fadia/Ribka keluar sebagai juara Tour Super 100 Yuzu Indonesia Masters 2019. Itulah cikal bakal Fadia/Ribka mulai mencuri perhatian publik. Di final pada saat itu, mereka mengalahkan senior mereka, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dengan skor 23-21 dan 21-15.

Orang menjadi bertanya-tanya apakah ada kaitannya antara gadis kelahiran Karanganyar, Solo, Jawa Tengah, 23 Januari 2000 itu dengan salah satu legenda Icuk Sugiarto.

Sama-sama mempunyai nama belakang Sugiarto, namun Ribka Sugiarto tidak punya pertalian darah dengan Icuk Sugiarto.

Icuk Sugiarto yang sempat juara dunia pada tahun 1983 itu memang punya tiga anak, masing-masing Tommy Sugiarto, Jauza Fadhilla Sugiarto, dan Octaviani Sugiarto. 

Dua nama yang disebutkan pertama di atas juga mewarisi bakat ayahnya turun menjadi pemain bulutangkis.

Orangtua Ribka Sugiarto adalah Bambang Sugiarto dan Suswiati.

Ribka mulai mengenal olahraga tepak bulu ini sejak duduk di bangku kelas 3 SD. Bahkan gelar pertamanya adalah juara di Kejuaraan Badminton Usia Dini di Solo saat di kelas 3 SD.

Namun Ribka sendiri sempat berpasangan dengan Jauza Fadhilla Sugiarto. Dikira kakak beradik karena sama-sama memiliki nama belakang Sugiarto, Ribka/Jauza menjuarai Kejuaraan Asia dan Dunia Junior.

Sedangkan berpasangan dengan Febriana Dwipuji Kusuma, Ribka menjuarai Kejuaraan Asia junior 2018.

Siti Fadia yang kelahiran Bogor, 16 Nopember 2000. Siti Fadia mengaku mulai suka badminton saat usianya menginjak 8 tahun.

Melihat orang bermain badminton, Fadia mulai mempunyai keinginan untuk menjadi seorang atlet profesional.

Tidak bertepuk sebelah tangan, ibunya yang bernama Sri Sunarti turut mendukung hasrat Fadia.

"Alasan memilih badminton karena hobi saja, senang melihat orang lain main," kata Fadia.

Setelah bergabung dengan klub Djarum pada 2014, Fadia keluar sebagai juara ganda putri Jakarta Open International U-17  berpasangan dengan Agatha Imanuela.

Di tahun yang sama, Fadia/Agatha juara Asia U-17. Di ganda campuran, Fadia yang berpasangan dengan Rehan Naufal juga mengantongi medali perunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun