Anthony Sinisuka Ginting (sport.tempo.co)
Menjelang tutup tahun, tak lama lagi negara kita akan menggelar "Badminton Festival 2021".
"Semua mata akan tertuju ke Bali," kata Ketua Umum PP PBSI Agung Firman dalam sebuah acara konferensi pers daring bersama Gubernur Bali, Wayan Koster, pekan lalu.
Disebut dengan "Indonesia Badminton Festival 2021" lantaran Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan tiga turnamen bulutangkis secara beruntun yang ketiganya digelar di Bali International Convention Center & Westin Resort, Nusa Dua.
Indonesia Masters 2021 yang berkategori Super BWF 750 dan berhadiah total 600.000 USD atau setara Rp 8,5 miliar itu digelar pada 16-21 Nopember 2021.
Berlanjut kepada Indonesia Open 2021 Super BWF 1000 berhadiah total 850 ribu USD pada 23-28 Nopember 2021.
Dan yang terakhir adalah final. BWF World Tour Finals pada 1-5 Desember 2021 berhadiah total 1,5 juta USD.
Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang tidak bisa mengikuti French Open 2021 dan German Open 2021 karena cedera berharap akan bisa tampil di ketiga turnamen tersebut.
Ginting mengaku sudah mempunyai persiapan matang menyambut turnamen terdepan yaitu Indonesia Masters 2021.
"Setelah tidak bisa mengikuti turnamen di Eropa. Puji Tuhan dalam pekan ini dapat pulih untuk ikut Indonesia Masters," kata pemain berperingkat 5 dunia itu.
Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu memiliki kesan tersendiri terhadap turnamen tersebut.
Sebab di turnamen inilah pemain kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 itu sempat merengkuh dua gelar juara yaitu pada tahun 2018 dan 2020.
Hal tersebut diakui oleh Ginting sendiri.
"Daihatsu Indonesia Masters punya kenangan manis. Di sini saya merebut dua gelar," katanya.
Motivasi semakin berlipat karena Ginting harus mendulang poin sebanyak-banyaknya di dua turnamen terakhir menjelang Tour Finals.
Seperti diketahui tidak sembarangan pebulutangkis yang bisa berpartisipasi di turnamen penutup akhir tahun BWF World Tour Finals.
Turnamen penutup itu hanya diikuti oleh pebulutangkis dengan minimal berperingkat 8 tur BWF.
Ranking tur BWF dengan ranking BWF itu berbeda. Ranking tur BWF adalah ranking yang berdasarkan banyaknya poin yang dikoleksi seorang pebulutangkis dalam setahun kalender.
Ginting sendiri masih deg-degan karena ranking tur BWF nya yang kini masih berada di ke 52 dengan 3.000 poin.
Dengan demikian Ginting harus mendulang poin sebanyak-banyaknya di dua turnamen yaitu Daihatsu Indonesia Masters 2021 dan Siminvest Indonesia Open 2021.
Nantinya yang juara akan mendapatkan poin yang paling banyak ketimbang runner-up, semifinalis, dan perempatfinalis.
Pada saat ini hanya ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang sudah memastikan berpartisipasi di final karena mendapatkan privilege sebagai pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Para pemain seperti Jonatan Christie, Kevin/Marcus, Hendra/Ahsan, Fajar/Rian, Praveen/Melati masih tercecer di atas 10 besar.
Tak terkecuali ganda nomor satu dunia, Kevin/Marcus masih berada di peringkat ke 22 ranking dunia.
Saat ini hanya ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang memenuhi syarat ikut final.
Setelah menjuarai Belgian International Challenge 2021 Pramudya/Yeremia koleksi poin tur BWF nya bertambah menjadi 14.550 poin, sehingga berada di peringkat ke 6.
Berhalangan mengikuti turnamen di Eropa mulai dari Denmark Open 2021, French Open 2021 dan Hylo German Open 2021, tentunya dua turnamen ke depan harus dimaksimalkan oleh Ginting maupun Jojo.
"Sudah tidak sabar untuk tampil. Saya sudah siap. Sampai jumpa di sana (Indonesia Masters 2021)," kata Ginting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
