Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (economy.okezone.com)
Pernyataan ekonom Faisal Basri yang mengatakan biarpun ongkos naik Kereta Api Cepat Jakarta Bandung nantinya mahal (Rp 300.000-Rp 400.000), namun hal tersebut sampai kapanpun tidak akan balik modal.
"Sampai kiamat pun tidak akan balik modal," kata Faisal Basri.
Memang pembiayaan yang membengkak dari rencana semula ini mendapatkan banyak tanggapan dari sejumlah pihak, yang hanya memboroskan uang rakyat.
Presiden Jokowi mengeluarkan Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang pembangunan jalur Kereta Api Cepat Jakarta Bandung.
Dengan tuntasnya pembangunan jalur kereta api sejauh 144 kilometer itu maka nantinya jarak antara Jakarta ke Bandung dapat ditempuh hanya dalam waktu 35 menit saja, dari semula yang bisa mencapai 3 jam.
Ide pembuatan KA Cepat Jakarta Bandung itu muncul setahun setelah Jokowi menjabat Presiden (2014). Tepatnya pada tahun 2015.
Ide itu mendorong dibentuknya PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia Cina). Dikatakan demikian, karena Indonesia dan Cina saling bekerjasama, dalam menyediakan tenaga ahli maupun pinjaman pembiayaan.
Namun dalam prosesnya, proyek yang semula dianggarkan Rp 86,5 triliun ini mengalami pembengkakan biaya menjadi 8 miliar USD atau setara Rp 114,25 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh PT KAI (Kereta Api Indonesia) sebagai salah satu BUMN yang terlibat dalam proyek dalam kesempatan rapat dengan Komisi VI DPR RI.