Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa yang Menyebabkan Pakuan Pajajaran Tidak Bisa Ditaklukkan Majapahit?

24 September 2021   10:05 Diperbarui: 24 September 2021   10:10 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik disimak, ada sebagian pendapat yang mengatakan jika Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran yang legendaris, sudah memeluk agama Islam sebelum beliau wafat.

Para ahli sejarah mengatakan jika Prabu Siliwangi itu meninggal pada tahun 1521. Hal itu terbukti dari adanya tulisan huruf 1521 di Prasasti Batu Tulis.

Prasasti Batu Tulis itu sampai kini masih ada eksistensinya di Bogor. Prasasti Batu Tulis itu dibuat oleh salah seorang putra dari Prabu Siliwangi yang bernama Prabu Surawisesa, 12 tahun setelah kematian Prabu Siliwangi.

Namun apakah benar jika Siliwangi sudah mualaf seperti yang diduga sebagian kalangan?

Menurut Nina, ketika wafat jenazah Siliwangi ini diperabukan. Sejumlah sumber lain juga menyebutkan jika Siliwangi meninggal secara Hindu.

Dalam sejarahnya, Kerajaan Sunda ini adalah kerajaan yang kuat. Kendati wilayah Sunda ini hanya sepertiga Jawa, namun Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa nya beberapa kali gagal dalam upayanya menguasai Sunda.

Ketika Majapahit nyaris hampir menguasai seluruh wilayah yang disebut dengan Indonesia sekarang ini, namun hanya Sunda lah satu-satunya yang belum bisa ditaklukkan.

Upaya terakhir yang dilakukan Majapahit untuk memperluas kekuasaannya adalah dengan upaya Hayam Wuruk untuk menikahi Putri Kerajaan Sunda yaitu Dyah Pitaloka Citra Resmi. Namun upaya ini kembali gagal. Sehingga berakhir dengan tragedi Bubat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun