Kerajaan Pajajaran (pengajar.co.id)
Jika Anda mengetik kata "candi" di kolom pencarian Google, khususnya di Jawa, maka Anda akan menemukan sejumlah candi-candi yang bernafaskan Hindu-Buddha yang banyak tersebar di Jawa, dalam hal ini Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Memang mendengar kata "candi" maka bayangan kita akan langsung teringat kepada sejumlah candi di Jawa. Selain di Jawa, peninggalan Hindu-Buddha itu juga terdapat di sejumlah tempat di Sumatera.
Khususnya di Magelang, Jawa Tengah, kita temukan Candi Borobudur yang sangat legendaris. Atau di Blitar, Jawa Timur ada candi Penataran. Candi Prambanan di Sleman, Yogyakarta.
Namun mengapa di Jawa bagian barat, alias Jawa Barat hanya sedikit sekali candi peninggalan Hindu-Buddha itu yang bisa diketemukan.
Di Jawa Barat, yaitu di Garut, ada candi satu-satunya di Tanah Sunda ini yang bernafaskan Hindu.
Apa sebabnya di tatar Priangan ini hanya sedikit sekali diketemukan keberadaan candi, tidak seperti di wilayah Pulau Jawa lainnya?
Jawaban itu bisa kita dapatkan dari apa yang dituturkan oleh Prof Nina Herlina Lubis yang adalah Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UNPAD (Universitas Padjadjaran) Bandung.
Nina mengemukakan sedikitnya keberadaan candi di Jawa Barat karena dulunya, kendati sama-sama bernafaskan Hindu-Buddha, pusat pemerintahan Kerajaan Sunda ini sering berpindah-pindah tempat.
Pusat pemerintahan Kerajaan Sunda Galuh adalah di Kawali, atau Ciamis sekarang. Ini yang cukup dikenal dalam sejarah.