Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal Taisei Marukawa, Striker Asing Persebaya yang Idolakan Captain Tsubasa

15 September 2021   10:21 Diperbarui: 15 September 2021   10:44 2282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taisei Marukawa (portaljember.pikiran-rakyat.com)


Debut salah satu pemain asing Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke 2 Liga 1 BRI 2021/2022 melawan Persikabo 1973 yang digelar di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (11/9/2021) dinilai cukup impresif dan memenuhi apa yang diharapkan oleh fans Bajul Ijo.

Pemain asing yang dimaksud adalah Taisei Marukawa asal Jepang. Bermain selama 83 menit, pemain berusia 24 tahun itu memberikan assist bagi gol yang diciptakan Jose Wilkson di menit ke 41.

Secara keseluruhan laga kedua ini disebut sebagai laga pembangkit Persebaya Surabaya. Persebaya menang dengan skor 3-1 atas Persikabo 1973.

Man of the match dalam laga itu adalah Jose Wilkson yang mencetak dua gol masing-masing di menit ke 25 dan 41.

Sedangkan gol lainnnya untuk Persebaya dicetak oleh Ricky Kambuaya di menit ke 39. Sedangkan Laskar Pajajaran mendapatkan gol hiburan lewat titik putih di menit ke 64 yang dieksekusi oleh Ciro Alves.

Selain itu Wilkson (asal Brasil) juga sangat berperan dalam memberikan alur permainan tim yang dipimpin oleh Aji Santoso itu. Secara keseluruhan.

Di pekan pertama dimana Persebaya kalah 1-3 melawan Borneo FC, kesemua pemain asing tim Kota Surabaya itu belum bisa tampil karena terhalang admistrasi vaksinasi.

Dua pemain asing Persebaya lainnya adalah Bruno Moreira (Brasil) dan Alie Sesay (Inggris).

Sama seperti Marukawa yang debut, Wilkson sebelumnya pernah main bareng di klub Malta, Senglea Athletic. Namun kedua "sahabat" itu lantas bercerai. Marukawa pindah ke Valeta sedangkan Wilkson pindah ke Hibernians FC.

Kini "nasib" mempertemukan mereka kembali di Persebaya Surabaya. Sudah nyetel dengan gaya permainan masing-masing, kedua pemain itu tinggal beradaptasi dengan kondisi geografis Indonesia yang dinilainya bercuaca panas.

"Di sini (Indonesia) cuaca sangat panas. Saya perlu adaptasi. Sepakbola cabang yang populer dengan para suporternya yang fanatik. Saya harus bekerja keras dan saya yakin mampu," kata Marukawa.

Tentu saja nama Marukawa dan Wilkson ini masihlah terasa asing di dunia persepakbolaan Indonesia. Ini adalah kali pertama Marukawa merasakan atmosfer persepakbolaan tanah air.

Entah nanti ada klub sepakbola tanah air yang lain yang bakal dibelanya. Yang jelas Bajul Ijo adalah tim pertama tanah air yang dibelanya.

Sebelum membela dua klub Eropa (Malta), yaitu Senglea Athletic dan Valetta, karier sepakbola profesional perdananya adalah bergabung dengan klub negaranya, Hiroshima HS dan Chuo University.

Marukawa mengungkapkan alasannya memilih klub Kota Surabaya karena Persebaya dinilainya banyak suporter dan Surabaya adalah kota yang tradisional.

"Saya ingin mencetak lebih dari 10 gol. Saya tentu ingin juara Liga 1," katanya.

Dalam kiprahnya, pemain kelahiran Hiroshima itu mengenakan nomor punggung 10 di Persebaya Surabaya. Umum diketahui jika nomor 10 ini adalah nomor penting. Banyak jagoan sepakbola yang mayoritas mengenakan nomor ini.

Marukawa menjelaskan mengapa dia memilih nomor punggung 10 itu.

Menurutnya, karena dia sangat terinspirasi dan memilki idola dari pesepakbola Jepang, Captain Tsubasa.

Yang bersangkutan, Captain Tsubasa memang selalu mengenakan nomor punggung 10 dalam setiap penampilannya.

Tsubasa yang memainkan peran sebagai gelandang serang itu memulai kariernya di sepakbola dengan mengikuti kompetisi level sekolah.

Nama dan karier Tsubasa semakin naik daun saat Timnas Junior Jepang keluar sebagai juara Piala Dunia 1998 Perancis.

Tak berhenti sampai di situ, Tsubasa menambah pengalamannya di sepakbola dengan menimba ilmu di Brasil. Setelahnya dia hijrah ke Spanyol.

Nama Tsubasa semakin naik daun lagi saat negaranya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002.

Nama Tsubasa tentu hanyalah fiktif. Namun film animasi ini sangat populer dan menjadi tontonan favorit anak-anak di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Animasi itu juga digadang-gadang menjadi favorit bagi sejumlah pesepakbola ternama dan tentunya cukup berpengaruh.

Bahkan Fernando Torres, penyerang Timnas Spanyol, mengakui memiliki motivasi dalam perkembangan karier sepakbolanya berkat anime Captain Tsubasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun