Tentu saja nama Marukawa dan Wilkson ini masihlah terasa asing di dunia persepakbolaan Indonesia. Ini adalah kali pertama Marukawa merasakan atmosfer persepakbolaan tanah air.
Entah nanti ada klub sepakbola tanah air yang lain yang bakal dibelanya. Yang jelas Bajul Ijo adalah tim pertama tanah air yang dibelanya.
Sebelum membela dua klub Eropa (Malta), yaitu Senglea Athletic dan Valetta, karier sepakbola profesional perdananya adalah bergabung dengan klub negaranya, Hiroshima HS dan Chuo University.
Marukawa mengungkapkan alasannya memilih klub Kota Surabaya karena Persebaya dinilainya banyak suporter dan Surabaya adalah kota yang tradisional.
"Saya ingin mencetak lebih dari 10 gol. Saya tentu ingin juara Liga 1," katanya.
Dalam kiprahnya, pemain kelahiran Hiroshima itu mengenakan nomor punggung 10 di Persebaya Surabaya. Umum diketahui jika nomor 10 ini adalah nomor penting. Banyak jagoan sepakbola yang mayoritas mengenakan nomor ini.
Marukawa menjelaskan mengapa dia memilih nomor punggung 10 itu.
Menurutnya, karena dia sangat terinspirasi dan memilki idola dari pesepakbola Jepang, Captain Tsubasa.
Yang bersangkutan, Captain Tsubasa memang selalu mengenakan nomor punggung 10 dalam setiap penampilannya.
Tsubasa yang memainkan peran sebagai gelandang serang itu memulai kariernya di sepakbola dengan mengikuti kompetisi level sekolah.
Nama dan karier Tsubasa semakin naik daun saat Timnas Junior Jepang keluar sebagai juara Piala Dunia 1998 Perancis.