Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Si Kecil Mengalami "Speech Delayed"?

14 September 2021   11:06 Diperbarui: 14 September 2021   11:32 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi mendapatkan MPASI (sehatq.com)


Saat seorang gadis atau pemuda menikah dan berbahagia, maka akan lengkaplah sukacita mereka dengan hadirnya buah hati mereka yaitu seorang bayi yang mungil dan menggemaskan.

Menurut beberapa sumber, seorang bayi mulai dapat mengucapkan sesuatu "kata" yang menggemaskan orangtuanya ketika memasuki usia antara 6-10 bulan.

Kendati apa yang diucapkannya hanya sekedar "oooo..." atau "aaaa ...".

Apakah dengan ucapan seperti itu, seorang bayi dianggap sudah bisa berbicara?

Jawabannya datang dari Feka Angge Pratama, M.Psi., seorang psikolog dari Klinik Anakku Kelapa Gading, Jakarta.

Menurut Angge, seorang bayi dianggap sudah dapat berbicara jika dia sudah dapat mengucapkan minimal satu kata yang bermakna, kendati itu hanya sekedar babbling.

Umumnya, seorang ibu akan mulai resah jika buah hatinya belum juga dapat berbicara saat usia buah hatinya mencapai 10 bulan.

Angge mengatakan kendati tidak secara utuh, misalnya si kecil mengucapkan "ma" untuk menyebutkan "mama" atau "pa" untuk menyebutkan "papa". Maka menurut Angge si kecil ini sudah dianggap bisa berbicara.

Angge menambahkan yang penting dalam hal ini adalah si bayi mulai berkomunikasi dengan orang-orang yang dekat. Misalnya ibu, paman, atau neneknya.

Dalam hal berkomunikasi itu, maka kemampuan si bayi berbicara bukanlah yang pertama dikuasai si kecil.

Angge mencontohkan, dalam berbicara si kecil kerap mengucapkan uuaauauaaa....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun