Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Juventus Optimis Bersinar, Bukan Kali Pertama Start dengan Hasil Memalukan

30 Agustus 2021   06:06 Diperbarui: 30 Agustus 2021   07:13 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juventus optimis bersinar (sport.detik.com)

Juventus masih gagal untuk memetik kemenangan perdananya di Serie-A musim 2021/2022.

Faktor tidak adanya Cristiano Ronaldo yang hengkang ke Manchester United sangat terasa berpengaruh bagi tim yang berjuluk Si Nyonya Tua itu.

Di pekan pertama, Juventus hanya bermain imbang 2-2 melawan Udinese. Pada saat itu, Cristiano Ronaldo tidak bermain sebagai starter.

Kendati Cristiano Ronaldo masih menyisakan satu tahun kontrak dengan Juventus, keputusan Cristiano Ronaldo hengkang dari Juventus dan bergabung dengan Manchester United mendapatkan sorotan tajam.

Sosok pemain berusia 36 tahun itu menjadi pemain yang tak tergantikan bagi Juventus dalam tiga tahun terakhir kiprah pemain Timnas Portugal itu di Allianz.

CR7 tak pelak merupakan mesin gol bagi Si Nyonya Tua. Dari 134 penampilannya di semua kompetisi, Ronaldo sudah mencetak 101 gol dan 22 assist sejak Ronaldo dibeli dari Real Madrid dengan harga 100 juta euro.

Cristiano Ronaldo membawa Juventus meraih dua kali Liga Italia Serie-A, satu juara Coppa Italia, dan dua juara Piala Super Italia.

Ketiadaan Ronaldo membuat Juventus harus menelan kekalahan O-1 dari tim promosi Empoli pada laga yang digelar di Allianz Arena, Minggu (29/8/2021) dinihari WIB. Pekan ke 2.

Gol tunggal yang tercipta di laga itu dibuat oleh Leonardo Mancuso di menit ke 21. Menyakitkan rasanya karena Marcuso ini adalah mantan pemain Juventus juga (musim 2018).

Kendati kalah dalam penguasaan bola, namun juara Serie B musim lalu itu akhirnya dapat menutup laga ini setelah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 1-0 tetap bertahan menjadi milik Empoli.

Upaya Paulo Dybala yang diharapkan dapat menggantikan peran Ronaldo, dkk, untuk mengejar ketinggalan di babak kedua menjadi sia-sia dan kesulitan membongkar pertahanan Empoli.

Kekalahan itu membuat Bianconeri melorot ke posisi ke 13 dengan poin satu. Sedangkan Empoli ke posisi ke 11 dengan 3 poin dari dua laga.

Usai laga, pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengatakan Paulo Dybala dkk harus belajar dari kekalahan itu.

Pelatih asal Argentina itu mengatakan kekalahan itu bukan disebabkan karena faktor tidak adanya Ronaldo atau masalah individual lainnya.

Allegri mengatakan hal tersebut menyebabkan Bianconeri harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini.

"Harus dicari jalan keluarnya," kata Allegri kepada DAZN.

Banyak pengamat mengatakan Juventus kini sedang mengalami masa-masa sulit. Selain karena ditinggal pergi Ronaldo, juga karena faktor cederanya Giorgio Chiellini.

Kendati Allegri membenarkan analisis itu, akan tetapi Allegri menyatakan kondisi masa-masa sulit ini harus diatasi agar Juventus kembali ke jalur yang benar.

Tentang faktor ketiadaan Ronaldo, Allegri mengatakan Ronaldo memang pandai mencetak gol selama tiga musim keberadaannya bersama Juventus. Namun kini, dengan skuat yang ada, Juventus harus bangkit.

"Kami punya punggawa yang baik. Kami harus bangkit dan optimis," kata Allegri lagi.

Selain Paulo Dybala yang diharapkan dapat menggantikan peran yang ditinggalkan Ronaldo, Juventus juga masih mempunyai pemain-pemain andalan lainnya seperti Alvaro Morata, Federico Chiesa, atau Adrien Rabiot.

Apa yang dikatakan Allegri di atas, diartikan jika Juventus jangan lagi memikirkan Ronaldo, Juventus harus bangkit dengan skuat yang dipunyai dan mencari solusi.

Bukan kali ini saja, Allegri mengalami nasib seperti itu.

Pada musim 2015/2016 Juve di tangan Allegri juga tak membuat hasil bagus di awalnya. Bahkan hingga giornata ke 10 Juve berada di posisi ke 12 dengan 12 angka. Berselisih 11 poin dari AS Roma di pemuncak klasemen.

Banyak mengutuk Juve sebagai tim yang hancur. Namun punggawa Allegri bangkit.

Sejak kekalahan 0-1 dari Sassuolo di giornata ke 10, Bianconeri melakukan sprint kencang dengan mencuri 73 angka dari kemungkinan 75 di 25 pertandingan berikutnya.

Bianconeri pun akhirnya menjadi juara di musim itu meski terseok-seok di awal-awalnya.

Kini Allegri pun yakin akan membuat replika yang sama seperti musim itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun