Kabar duka menyelimuti dunia sepakbola Indonesia.Â
Telah berpulang ke Rahmatullah, bapak Andi Darussalam Tabusalla, pada Senin (16/8/2021) pukul 22.36 Waktu Indonesia Bagian Tengah.
Yang bersangkutan, Andi Darussalam adalah seorang tokoh sepakbola Indonesia. Hingga kini namanya dikenal sebagai tokoh utama dalam kepengurusan PSSI pada awal dasawarsa tahun 2000an.
Sejatinya beliau sangat lekat dengan dunia sepakbola, namun pria kelahiran Surabaya, 25 Agustus 1950 itu pernah juga berkiprah di cabang olahraga lainnya.
Dia sempat menjadi anggota dalam organisasi IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) dan Perpani (Persatuan Panahan Indonesia).
Pada tahun 1970 di awal kariernya di dunia olahraga, beliau terpilih menjadi Wakil Ketua Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) Jakarta Raya. Salah satu kontribusi keterlibatannya di catur, Indonesia melahirkan pecatur andal antara lain Edhi Handoko dan GM Urut Adianto.
Diluar olahraga, Andi pernah dipercaya dalam pengelolaan perusahaan milik Aburizal Bakrie dan Bob Hasan.
Bapak Andi Darussalam meninggal dunia dalam usia 70 tahun di ICU Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Diketahui kemudian beliau meninggal karena komplikasi penyakit yang dideritanya. Sebelum meninggal, Andi menjalani perawatan medis selama 17 hari.
Dari namanya "Andi" memang beliau sangat lekat dengan wilayah Sulawesi SelatanÂ
Selain menjabat sebagai Ketua KONI Sulawesi Selatan (periode 2013-2017), beliau juga sempat terlibat dalam kepengurusan klub Makassar Utama milik Jusuf Kalla.
Pihak Arema Malang menjadi salah satu yang merasa kehilangan atas kepergian Andi.
Arema Malang melalui media officer nya, Sudarmaji menyampaikan turut  berdukacita.
"Banyak jasa yang disumbangkan almarhum kepada Arema," kata Sudarmaji.
Seperti diketahui, klub yang berjuluk "Singo Edan" itu menjadi salah satu klub yang pernah melibatkan bapak Andi dan meminjam jasanya.
Tim lainnya yang pernah disumbangkan tenaganya adalah Pelita Jaya dan PSM Makassar. Andi Darussalam pernah menjadi sosok penting di Arema.
Devo Khaddafi, anak almarhum, menceritakan ayahnya sempat mengalami Covid-19 namun kemudian dinyatakan sembuh setelah 14 hari mengalami perawatan di Rumah Sakit.Â
"Pada tanggal 1 Agustus ayah dinyatakan Covid-19 namun setelah dirawat 2 pekan dinyatakan sembuh," kata Devo.
Devo menambahkan karena ayahnya mempunyai komorbid atau penyakit penyerta yaitu diabetes, ginjal dan jantung.
"Itu yang sulit," kata Devo.
Di Piala AFF 2010 dan Piala Asia 2007 di Jakarta, Andi Darussalam menjadi manajer Timnas Indonesia.
Andi pernah diterpa isu-isu miring terkait pengaturan skor. Pada saat itu Indonesia dituduh dengan sengaja mengalah 0-3 dari Malaysia di leg pertama. Mengejutkan, padahal sebenarnya Indonesia menang besar 5-1 di babak penyisihan.
Kasus itu hingga kini belum terungkap dengan tuntas, namun hal itu menyebabkan Nurdin Halid mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI pada tahun 2011.
"Insting saya mengatakan ada permainan saat itu, tapi saya tidak punya bukti yang kuat. Penyelidikan yang dilakukan sangat disayangkan tidak diteruskan," kata Andi beberapa waktu lalu.
Pernyataan itu dimaknai sebagian pihak Andi ingin mengalihkan isu soal pengaturan skor di Liga 3. Andi disebut-sebut terlibat dalam skandal itu.
Kasus itu pun belum pernah terbukti. Namun hal itu menyebabkan Joko Driyono yang menjadi Plt Ketum PSSI menggantikan Edy Rahmayadi masuk penjara karena melakukan penghilang barang bukti match fixing.
"Itu hal yang normal," jawab Andi saat dirinya dicecar pertanyaan soal isu kontroversial menyangkut dirinya.
Selamat jalan bapak Andi Darussalam Tabusalla.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H