Studi lain pada bulan Oktober 2007 yang dimuat dalam Pediatrics menunjukkan bahwa anak TK yang memiliki TV di kamar tidur lebih banyak mengalami masalah tidur. Anak-anak tersebut juga kurang "reaksi secara emosional", berarti mereka tidak terpengaruh dengan perubahan rutinitas.
Studi lain terhadap lebih dari 700 siswa SMP berusia 12-14 tahun menemukan bahwa anak-anak yang memiliki TV di kamar berisiko 2 kali lipat untuk mulai merokok - meskipun setelah mengontrol faktor-faktor risiko seperti memiliki orangtua atau teman yang merokok atau rendahnya keterlibatan orangtua. 42% anak yang memiliki TV di kamar merokok, sementara hanya 16% untuk anak-anak yang tidak memiliki TV di kamar.
"Ada banyak masalah bila anak-anak memiliki TV di kamar tidur," ujar Epstein.