Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mari Ketahui Aplikasi SobatTani

18 Agustus 2017   08:03 Diperbarui: 18 Agustus 2017   13:13 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potensi Indonesia sebagai sumber ketahanan pangan tidak diragukan lagi. Lahan dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah menjadi faktor pendukungnya. Akan tetapi, faktanya beberapa bahan pangan yang pokok justru masih diimpor dari negara lain.

Menurut data dari Aliansi Desa Sejahtera (ADS), Tanah Air kita memiliki 77 jenis sumber karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, dan lebih dari 380 jenis buah-buahan, 75 jenis sumber lemak, dan 273 jenis sayuran. Namun sayangnya, berbagai polemik di ranah ini menyebabkan ketahanan pangan Indonesia terancam.

Salah satunya adalah informasi. Kondisi pertanian kerap dipengaruhi oleh banyak aspek, mulai dari perubahan iklim, kualitas bibit, teknik bertani, sampai tata niaga distribusi pangan. Informasi ini dapat berupa pengetahuan budidaya, solusi pengendalian hama penyakit, informasi cuaca, harga komoditi, asuransi pertanian, dan akses langsung ke konsumen. Segala informasi tersebut belum diterima secara merata oleh para petani.

Padahal petani jelas-jelas merupakan tulang punggung kesinambungan pangan Indonesia. Kerisauan inilah yang melatarbelakangi Rio Reyno Elia, Yogie Setiafriawan, dan Daniel Fanny Judika merumuskan sebuah solusi teknologi yang menjadi jembatan antara para petani dan informasi. "SobatTani", sebuah aplikasi berbasis Android yang membantu para petani untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan bertani mereka.

"Tujuan besar kami didasari keinginan untuk meningkatkan taraf hidup petani Indonesia. Aplikasi ini bertujuan untuk mencari, menghubungkan, dan mempercepat pertukaran informasi antar petani, pemerintah, retailer, dan juga pihak swasta secara digital," ujar Yogie, CMO dan CO Founder SobatTani.

Aplikasi ini menyasar pihak-pihak yang secara intens berinteraksi dengan petani dan signifikan dalam penyebaran informasi, antara lain petani itu sendiri, penyuluh pertanian, perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, akademisi, serta masyarakat umum sebagai konsumen. Fitur-fitur yang disajikan adalah Cari Sobat, Tanya Sobat, Pasar Sobat, Peta Sebaran Penyakit Tanaman, Informasi Cuaca Setempat, serta Push Notification. Cari Sobat, Yogie menjelaskan, merupakan fitur yang memberi informasi tentang permasalahan budaya tanaman.

Tanya Sobat adalah forum diskusi dengan topik terkait masalah pertanian. Sementara Pasar Sobat merupakan wadah sarana petani untuk mempromosikan serta menjual hasil komoditinya, baik sebagai pihak toko ataupun agronomis. Yogie menambahkan, melalui fitur Sebaran (OPT) Penyakit Tanaman, user dapat mengetahui permasalahan yang sedang dialami oleh petani di sekelilingnya, misalnya hama. Sedangkan fitur Informasi Cuaca memberikan kondisi cuaca saat ini dan esok hari, sehingga petani dapat mengantisipasi dan mengoptimalkan budidaya tanamannya. Terakhir, Push Notification Services merupakan sarana promosi produk pertanian atau informasi pertanian kepada para user.

"Melalui fitur Forum Jual-Beli, petani dan pihak swasta lainnya dapat membuka peluang bisnis pertanian dengan jalur yang sangat cepat. Selain itu, informasi yang diperoleh pun akurat dan terpercaya karena pengguna aplikasi dapat berkomunikasi langsung dengan pihak terkait mulai dari soal ketersediaan, kualitas, harga, dan distribusi produk," terang Yogie.

Aplikasi yang diluncurkan sejak Juni 2016 ini kini telah diunduh sekitar 1.000 kali. Sejauh ini SobatTani masih murni berkonsep sosial. Belum ada pihak yang diajak menjalin kerjasama oleh Yogie. Dirinya tengah fokus pada edukasi aplikasi ini kepada para petani.

"Kami ingin merevolusi cara petani mendapatkan informasi dari setiap pihak dengan cepat, tepat, dan relevan. Sehingga SobatTani menjadi media untuk mendapatkan akses ke informasi dan semua pihak yang terkait dengan dunia pertanian," paparnya.

Meski aplikasi di dunia pertanian masih terbilang sedikit, Yogie dan kedua rekannya optimistis mampu membawa SobatTani sebagai media untuk ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Nusantara.

"Sesuai tujuan awal kami sebagai penghubung dunia pertanian Indonesia, kami ingin menjadi aplikasi nomor satu, terbesar, dan paling disukai oleh penggiat pertanian Indonesia. Informasi melalui SobatTani akan sangat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dengan pertanian, eksistensi secara digital dari kita, oleh kita, untuk kita, sehingga meningkatkan produktivitas lingkungan pertanian, ketersediaan pangan terjaga, serta meningkatkan kesejahteraan manusia yang berkelanjutan," pungkas Yogie.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun