Buat sebagian besar orang, memulai hari dengan secangkir kopi adalah hal wajib. Selain mencegah kantuk, Anda juga bisa mendapatkan beberapa manfaat dari kopi bagi kesehatan.
Minuman yang paling tepat di pagi hari untuk membangunkan kita dari tidur selama 8-9 jam setiap malam adalah secangkir kopi. Aromanya yang segar dan rasanya yang kuat mampu membuat kita terbangun sepenuhnya, dan siap beraktivitas sepanjang hari. Dan ternyata, banyak orang juga melakukan ritual yang sama. Malah, bukan hanya di pagi hari, kopi juga menjadi minuman wajib saat kantuk menyerang di sela jam kantor.
Pengaruh kopi terhadap tubuh manusia memang selalu menjadi bahan penelitian yang masih terus diperdalam. Diantaranya ditemukan beberapa manfaat positif yang baik untuk kesehatan orang yang mengkonsumsi kopi. Mau tahu apa saja?
Kopi dapat menyembuhkan stroke.
Studi dari sebuah jurnal kesehatan ternama di Amerika Serikat,  Circulation, yang diterbitkankan oleh American Heart Association, menemukan hubungan antara kopi dan risiko stroke. Sebelumnya, beberapa penelitian menyebutkan kopi dapat menyebabkan stroke, karena dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat jantung berdebar.
Namun uniknya, ada penelitian dengan hasil sebaliknya. Misalnya, peneliti dari Spanyol dan Amerika yang terus melakukan riset kepada 83.000 perempuan selama 24 tahun. Data-data penelitian tersebut disimpan dalam satu arsip yang dinamakan Nurses Health Study. Setiap 2-4 tahun, dikumpulkan informasi terbaru dari penelitian tersebut. Setelah masa studi berakhir, data-data yang dihasilkan dianalisis bersama. Dan ini beberapa hasilnya:
* Sebanyak 2.280 orang sembuh dari stroke selama penelitian berlangsung.
* Kelompok perempuan yang mengkonsumsi kopi dalam jumlah paling banyak menunjukkan pengurangan yang signifikan dari risiko terkena stroke.
* Mengkonsumsi 2-3 cangkir kopi dalam satu hari adalah ukuran yang ideal. Mengkonsumsi lebih dari itu, menunjukkan lebih sedikit benefit yang diterima daripada minum 2-3 kopi sehari, walaupun perbedaannya tidak terlalu terlihat.
* Manfaatnya ditemukan jauh lebih banyak pada perempuan yang tidak merokok atau telah berhenti merokok.
* Kopi tanpa kafein juga memiliki efek melindungi yang sama, dengan takaran minimal dua cangkir dalam sehari.
Salah satu peneliti ahli yang melakukan riset diatas, Dr. Esther Lopez-Garcia mengatakan, "Mengkonsumsi kopi dalam waktu yang lama tidak memiliki hubungan dengan meningkatnya risiko terkena stroke pada perempuan. Dalam penelitian kami malah menunjukkan sebaliknya, mengkonsumsi kopi dapat menurunkan risiko terkena stroke."
Kopi untuk kesehatan perut.
Anda mungkin sering mendengar bahwa kopi tidak baik bagi lambung, karena kandungannya yang keras. Untuk beberapa kondisi, pernyataan itu ada benarnya. Namun, sebuah studi yang dilakukan pada Januari beberapa tahun lalu di Swiss berusaha mencari tahu apakah benar kopi dapat membunuh bakteri baik dalam pencernaan.
Riset dilakukan kepada 16 orang dalam kondisi sehat. Mereka diberikan tiga cangkir kopi sehari, selama tiga minggu. Setelah lewat tiga minggu, dilakukan penelitian terhadap ke-16 orang tersebut. Hasilnya, secara umum tidak ada perubahan signifikan pada jumlah bakteri baik yang ada di dalam perut. Malah, setelah mengkonsumsi kopi, Bifidobacterium sp, salah satu jenis bakteri baik yang ada, jumlahnya meningkat.
Kopi untuk mencegah kanker.
Ada beberapa penelitian yang menemukan hubungan antara kopi dan kanker, diantaranya:Â
* Penelitian terbaru yang melibatkan 12 riset, yang menyertakan 646.000 sukarelawan menunjukkan bahwa kopi memiliki efek perlindungan melawan sel kanker. (Sumber antara lain: Department of Nutrition, Harvard School of Public Health, Boston, MA; Department of Epidemiology, Harvard School of Public Health, Boston, MA; Channing Laboratory; Department of Medicine; Brigham and Women's Hospital; dan Harvard Medical School, Boston, MA.)
* Sebanyak sembilan penelitian yang dilakukan terpisah dengan lebih dari 2.500 partisipan menyebutkan bahwa mengkonsumsi kopi secara regular dapat menurunkan risiko terkena kanker endometrial. (Sumber antara lain: Instituto di Ricerche Farmacologiche "Mario Negri", Milan, Italy; Instituto di Statistica Medica e Biometria "G.A. Maccaro". Universita degli Studi di Milano, Milan, Italy; Dipartimento di Statistica, Universita di Milano Bicocca, Italy)
* Salah satu eksperimen yang pernah dilakukan menyebutkan, salah satu bagian kopi yang disebut caffeic acid, memiliki kemungkinannan dapat mencegah risiko terkena kanker kulit. (Sumber antara lain: The Hormel Institute, University of Minnesota; Department of Agricultural Biotechnology and Research Institute for Agriculture and Life Sciences, Seoul National University; Department of Bioscience and Biotechnology; Department of Chemistry, Konkuk University, Seoul.)
Kopi sumber antioksidan.
Studi yang dilakukan di Pennsylvania menyebutkan bahwa kopi merupakan sumber antioksidan terbesar, jika dibandingkan dengan cokelat, teh, dan beberapa bahan pangan lainnya. Karena kebanyakan masyarakat Amerika mengkonsumsi kopi dalam jumlah besar, mereka mendapatkan antioksidan dari sana.
Para ilmuwan menghitung jumlah kandungan antioksidan (zat anti unsur radikal bebas) pada lebih dari 100 jenis makanan termasuk sayur-sayuran, buah-buahan, kacang, aneka bumbu, minyak, dan minuman. Hasil penemuan tersebut kemudian dikombinasi dengan data yang ada di Departemen Pertanian AS dan sumbangan dari setiap jenis bagi pola makan rata-rata di Amerika. Baik kopi berkafein atau bebas kafein keduanya memberikan sumbangan antioksidan sama tingkatnya.
Antioksidan membantu tubuh membuang zat-zat radikal berbahaya bagi tubuh, molekul perusak yang merusak sel-sel serta DNA (cetak biru dari sel terkecil makhluk hidup). Zat antiunsur radikal bebas ini berkaitan dengan sejumlah keuntungan dan manfaat bagi kesehatan termasuk melindungi seseorang dari risiko terkena penyakit kanker atau jantung. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan kopi dapat mengurangi risiko terkena kanker hati dan usus, diabetes tipe II, serta terkena penyakit Parkinson. Namun, disarankan agar konsumsi kopi tetap pada tingkat sedang, yaitu 1-2 cangkir setiap harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H