Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketahui Hepatitis, Saatnya Bertindak!

14 Juli 2017   12:30 Diperbarui: 22 Juli 2017   19:25 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara itu, bayi dari ibu dengan HBsAg positif akan diberikan imunisasi immunoglobulin kurang dari 24 jam setelah lahir, bersamaan dengan pemberian HB O pada paha yang berbeda.

Ini diikuti dengan imunisasi hepatitis B sesuai program imunisasi nasional yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Kemudian, saat bayi berusia 9-12 bulan, ia harus menjalani tes HBsAg serta titer HBs.

Melalui Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia, IDAI melakukan pendekatan untuk melakukan skrining HBsAg pada ibu hamil.

Kepada pihak pasien dijelaskan bahwa skrining ini adalah untuk kepentingan ibu dan bayinya, terutama untuk mencegah bayi dari infeksi hepatitis B. Diharapkan, dengan begitu sang ibu mengerti bahwa skrining tersebut penting untuk kebutuhan bayinya.

"Sebenarnya, yang masih menunjukkan penolakan itu bukan karena ibu tidak mau bayinya divaksin, tetapi lebih kepada menunda 1-2 minggu kemudian saat kontrol. Ini yang sebenarnya menghambat karena penundaan itu bisa membuat terlambat. Kalau ibunya sudah pernah diskrining masih lebih baik, tapi kalau belum bisa lolos," tegas Dr. Hanifah.

Vaksin kurang dari 24 jam pertama setelah bayi lahir adalah safety netdan bentuk pencegahan yang nyata terhadap penularan infeksi hepatitis dari ibu. Inilah yang masih belum disadari oleh banyak dokter dan paramedis, apalagi masyarakat tentang urgensi pemberian vaksinasi dini.

"Tujuan vaksin ini bukan hanya menurunkan, melainkan juga mengeliminasi hepatitis B. Dan ini memerlukan dukungan dan keterlibatan semua pihak, dari rumah sakit, dokter, dan masyarakat," ujar Dr. Hanifah.

"Semoga semakin banyak masyarakat yang paham tentang hepatitis dan mau berpartisipasi dalam langkah-langkah yang dianjurkan untuk mencegah virus ini menyebar," pungkas Dr. Hanifah. "Salah satunya adalah dengan kesediaan calon ibu yang punya faktor risiko untuk melakukan skrining dan memberikan vaksinasi pada waktunya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun