Antioksidan merupakan zat yang berfungsi memberikan perlindungan tubuh dari racun, radikal bebas, dan bakteri patogen. Kemampuan antioksidan ubi ungu adalah menangkal radikal bebas, penyebab utama kerusakan pada sel yang berasosiasi dengan terjadinya penuaan dan penyakit degeneratif.
Antioksidan unik dalam ubi ungu adalah antosianin, senyawa polifenol yang tak hanya memiliki kapasitas antioksidan, tapi juga antiinflamasi dan relaksasi pembuluh darah. Antosianin merupakan komponen flavonoid yang meningkatkan proliferasi Bifidobacterium dan Lactobacillus/Enteroccus(probiotik) untuk kesehatan saluran cerna.
Antosianin juga dilaporkan sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik dan dapat mencegah gangguan pada fungsi hati, serta bersifat antihipertensi dan antihiperglikemik.
Yang tak kalah penting, dengan mengkonsumsi ubi ungu kita tak hanya meningkatkan kesehatan diri, tapi juga membantu program diversifikasi pangan pokok.
Program ini penting untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi Indonesia. Sesuai pedoman gizi seimbang, diversifikasi pangan menjadi salah satu pilar utama dalam upaya penurunan masalah pangan dan gizi.
"Program diversifikasi pangan menjadi penting karena hingga saat ini ketergantungan konsumsi pangan masyarakat Indonesia terhadap sumber karbohidrat (makanan pokok) khususnya beras masih tergolong tinggi atau lebih dari 60 persen," imbuh Prof. Ali.
Prof. Ali menegaskan, "Indonesia masih menghadapi tantangan yang berkaitan dengan pangan dan gizi. Karena itu, ketahanan pangan menjadi problem tersendiri. Disinilah komoditi alternatif dibutuhkan dalam upaya meningkatkan pengembangan pangan alternatif berbasis umbi-umbian seperti ubi jalar ungu ini."
Pengembangan produksi dan pemanfaatan ubi jalar ungu cukup prospektif sejalan dengan program diversifikasi pangan. Karena itu, ubi ungu adalah salah satu jenis bahan pangan lokal yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan makanan pokok untuk mengurangi beban beras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H