"Dalam memberikan terapi pengobatan pada jerawat hiperandrogen, sangat penting untuk diketahui sumber masalahnya serta kondisi pasien. Pengobatan jerawat hiperandrogen dapat menggunakan pil kontrasepsi kombinasi yang memiliki sifat antiandrogenik yang kuat yaitu dengan cyproterone acetate," dr. Gita menambahkan.
"Karena itu penting sekali diketahui apa yang menjadi sumber masalahnya," dr. Gita menegaskan.
Kedua pakar ini mengingatkan bahwa jerawat dapat berdampak gangguan emosi pada perempuan seperti rasa malu, rendahnya tingkat percaya diri, kegelisahan, serta dampak psikologis lain. Rinciannya antara lain 28 persen mengalami kegelisahan dan 44 persen mengalami kecemasan. Dan bahkan dilaporkan 6 persen berkeinginan melakukan bunuh diri. Selain itu 18 persen dari total biaya perawatan penyakit kulit di dunia adalah untuk biaya terapi jerawat.
Selain dampak jangka pendek, perlu dampak jangka panjang dari hiperandrogen, diantaranya dapat memicu obesitas, penyakit kardiovaskular, hipertensi, infark miokad, diabetes karena resistensi terhadap insulin, sindroma metabolic, obesitas, hiperkolestrolemia, aterosklerosis, diabetes, dan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Dalam keadaan normal, hormon androgen juga terdapat pada wanita namun dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang terdapat pria.
Dr. Gita menjelaskan lagi, androgen dapat menyebabkan kelenjar minyak pada kulit memproduksi lebih banyak minyak atau lebih banyak minyak atau sebum, sehingga bila terjadi keadaan hormon androgen yang berlebihan maka produksi minyak juga akan berlebih.
Bila produksi sebum yang berlebih tersebut menutup folikel yang terbuka, maka keadaan ini akan meningkatkan jumlah bakteri yang juga meningkatkan terjadinya peradangan pada acne atau jerawat.
Meskipun hormon androgen dalam keadaan yang normal, bila kelenjar minyak pada kulit sangat sensitif terhadap androgen, maka minyak akan diproduksi secara berlebih dan akhirnya menyebabkan terjadinya peradangan.
Lesi acne atau jerawat pada umumnya terjadi pada area yang banyak terdapat kelenjar minyak, seperti pada area wajah namun dapat juga muncul pada area punggung atas atau area dada.
Penyebab produksi minyak berlebih dan peningkatan hormon androgen atau sekresi hormon menjadi sangat tinggi ketika seseorang memasuki masa pubertas, yang mana akan menyebabkan kelenjar minyak menjadi lebih besar dan menghasilkan lebih banyak minyak.
Kondisi lainnya berupa siklus menstruasi wanita, kehamilan, memulai atau menghentikan penggunaan pil kontrasepsi juga akan menyebabkan perubahan hormonal. Penyebab lain, keturunan, mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon androgen dan litium.