dan alangkah indah jika beduk tanda buka ditalu dari beberapa mesjid yang ada di ciriung
duk...duk...duk...duk....buka..! Â buka....!....buka...! demikian suara dari spiker dari mesjid
Â
aku pun segera berbuka dengan es teh manis yang sudah disiapkan ibu, kemudian pula dengan nasi putih, sayur asam, ikan teri
ah, nikmatnya berbuka...
seharian menahan lapar dan haus, hari ini aku mendapat sekian pahala
selesai berbuka, aku segera berangkat ke mesjid untuk bertarawih dengan imamnya waktu itu bapa Ujang
demikian dari sehari ke sehari, aku berpuasa, sungguh indah dan berkhidmat, kata bapa Ujang puasa itu mendekatkan diri pada Illahi, penuh kesucian
Â
dan kini sekarang aku di kota, menyadari bahwa cahayanya Ramadan itu bersinar indah gemerlap, suci, khidmat, penuh rahmat, cahayanya Illahi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H