Mohon tunggu...
RUDY WINOTO
RUDY WINOTO Mohon Tunggu... Wiarusaha -

NOBODY

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Drama Itu berjudul: Ahok Melibas Kaum Salawi dan Hater

18 April 2016   23:22 Diperbarui: 18 April 2016   23:50 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua gegap gepita indonesia punya presiden Plonga Plongo"

Semua hingar bingar persoalan DKI menunjukan si Plonga Plongo membuat Para galauser dan hater menjadi orang paling bodoh di abad ini.. Bahkan si Fadlizon yang emang norak terlamabt menyadarinya " Jokowi melindungi AHOK"

Sebenarnya tidak ada urusan Jokowi terhadap ahok tapi 1 urusan jokowi bagaiman indonesia mempunyai orang2 yg berkom[pten memimpin daerah2 agar program nawacita yang dijalaninya bisa sukses.

Sumber waras Jokowi tahu benar bahwa AHOK tidak akan tersangkut hukum karena langkah2 ahok telah di restui saat ingin membeli sumber waras ketika jadi wagub. Maslah Reklamasi Jokowi juga tahu bahwa kebijakan Foke sebelum 1 bulan jokowi dilantik di gunakan untuk bikin kegaduhan DKI saat Jokowi jadi gubernur.

Namun Dengan majunya Ahok dari jalur Independent maka Ahok perlu di beri hadiah... Hadiah kemenangan atas semua isu yang di lemparkan oleh kaum salawi dan hater  Yaitu kemanangan atas isu sumber waras dan reklamasi teluk jakarta.

Lawan-lawan ahok yang berat seperti Risma, Ganjar dan Ridwan Kamil udah di suruh mundur ama Jokowi dan Yusrill, Sandiago uno, Lulung, wanita emas, ahmad dani serta muhammad idris telah masuk jebakan yang paling memalukan karena dengan suka rela dan ambisi melamar sebagai PETUGAS PARTAI ke Megawati. Sehingga masyarakat jakarta, para hater dan Kaum salawai tidak bisa lagi berani membusungkan dada sebagai manusia yang loyalm bukan kutu loncat dan manusia amanh di balik 180 derajad menjadi manusia yg memalukan tidak tahu diri, jadi kutu loncat dan ternyata berkelas sebagai PETUGAS PARTAI yg di paksa bertekuk lutut di hadapan Megawati... siap2 aja mereka mencium kaki Megawati...

[caption caption="lamaran petugas partai"][/caption]

Sebenarnya Kasusu Sumber waras bukanlah kasus yang besar dan bukan kasus yang mebahayakan AHOK karena disini ahok clear dan KPK hanya ingin memastikan dan menunjukan ke warga DKI bahwa AHOK tidak salah dan tidak Korup. Denagn drama yang begitu hingar bingar dan cerdas hingga ILC membuat pengadilan sumber waras dan menjadikan ahok tersangka menjadi kecewa. Hingga keluar statemen dari si Fadli zon " Jokowi Melindungi AHOK " . Ahok dapat hadiah besar dan jokowi dapat bonus maha besar dengan mulai terungkapnya Lembaga Pemerintah BPK yang selama ini belum tersentuh oleh KPK.

Rakyat di suguhkan tontonan yang sangat mengerikan bahwa di BPK yang merupakan lembaga audit negara yang seharusnya berisi manusia manusia super kinclong layaknya KPK ternyata di isi oleh mahusia2 serakah dan pembohong dengan terkuaknya kasus panama paper. Ketua BPK yang harusnya menjadi pimpinan auditor akan penyimpangan keuangan ternyata menyembunyikan hartanya di panama agar tebebas dari pajak dengan menginvestasikan hartanya dengan nama china yang selama ini dijadikan bulan2an oleh para hataer dan kaum Salawi.

Kasus warisan Foke yang semula di gunakan untuk menggoyang gubernur jokowi adala Reklamasi Teluk Jakarta, Karena si Foke sadar benar dengan menerbitkan ijin prinsip serat ijin pelaksanaan sebelum dia lengser tanpa harus memperhatikan rekomendasi mentri kelautan dan Lingkungan hidup akan menjadi pertarungan yang sesungguhnya. Jika Gubernur pengganti Foke memperpanjang ijin yang dikeluarkanya maka demo, hujatan dan keritikan akan datang bagaikan badai sebagaiman sifat media dan masyarakat indonesia, bahwa mereka tahunya adlah siapa sekarang gubernurnya dan bukan lagi meklihat siapa gubernutr yang menerbitkan ijinya.

Disisi lain jika AHOK tidak memperpanjang ijin maka AHOK akan menghadapi Gugatan para pengembang karena mereka telah mengantongi ijin sebelumnya dan mengeluarkan dan trilyunan baik untu biaya operasional reklamasi maupun biaya operasional agar surat ijin awal dan prinsip serta pelaksanan tahun 2012 keluar. Karena itu surat ijin hanya di bikin 2 tahun artinya... setelah Foke tidak jadi gubernur maka huru hara diharapkan muncul....

Tapi kembali lagi rupanya si plonga plongo memainkan tulisan penanya, dengan kelembutan dia menulis dan membelokan serta meluruskan alur tulisanya menjadi skenario yang cantik dan menawan. Tidak kurang Mentri Yg penuh sensasi dan prestasi di minta tampil di media bahkan di forum ILC yang hanya sebentar ngomong. Mentri Lingkumgan hidup pun di persiapakan pada babak lanjutan begitu juga sang maestro rizal ramli yang telah berhasil menekuk mafia migas juga di perispakan untuk menuntaskan skenario yang di tulisnya.

Dari statemen harus ijin Mentri Kelautan, Harus dapat rekomendasi Mentri KLH dan tetek bengeknya dan dapat 3 x 24 jam di ralat bahwa Kewenangan Reklamasi ada di Gubernur mentri KLH dan Kelautan hanya sekkedar saran... itu pun kalo di butuhkan ... luar biasaa... suatu skenario yang tidak kalah dengan 32 skenario yag di tulis oleh Steven Spielberg.

 

jadi drama ini dinamakan

Ahok Melibas Kaum Salawi dan Hater

Mereka tahu benar apa yg dilakukan Foke salah..
Dan mereka tahu benar Ahok akan jadi Sasaran empuk..
Karena Ahok tidak boleh menghentikan Kebijakan Foke...

Menghentikan kebijakan foke akan di tuntut ke Pengadilan...
Melanjutkan kebijakan foke akan jadi bulan2an ...

Selama ini Politisi diam karena si Foke cukup lihai membagi..
Membagi2 angpao ke para politisi....

Tapi Karena Ahok Orang Baik banyak yg menjaganya..

Dan keGalauan mereka mulai naik lagi....
Ditunggu babak selanjutnya trik jitu para Galauser Indonesia

 

Maaf drama telaah usai....

Rakyat DKI lebih tahu....

Siapa Pemenangnya dan yang pantas jadi koordiantor PNS DKI

Reklamasi Teluk Jakarta Dimoratorium, Ahok: Terima Kasih, Polemik Selesai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun