Ah...
Aku tidak percaya
Ternyata begitu teganya dirimu
Membiarkan dia melangkah sendiri
Tertatih-tatih menuju singgahsana bertahta
Yang seharusnya engkau ada diantara mereka berdua
Dimana nalurimu
Dimana kasih sayangmu
Rasa cinta sebagai seorang ibu
Yang merangkul hangat penuh kedamaian
Menghantar anak, menjadi saksi sejarah
Ketika duduk di depan penghulu
Benar-benar aku tidak mengerti
Hatimu sangat wangi sekali
Harumnya seharum Amorphophallus
Yang memenuhi ruang dan waktu
Bahkan tiada setitik cahaya
Menyinari langkahmu
Aku kecewa
Aku menyesal
Tapi,
Ya sudahlah
Semoga engkau menyadari
Bagaimana menjadi seorang ibu
Surabaya, 18 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H