Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersesat

14 Juli 2020   10:19 Diperbarui: 14 Juli 2020   10:19 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pagi, merangkak sepi
sepertinya jari tak mampu menari
keliaran imaji seakan mati
tiada mampu merajut birahi

aksara hilang terhempas, lalu
sampai entah kapan akhir menunggu
di lapak luas rimbunnya ilalang aku terpaku
mencari dan mencari kaburlah yang di tuju

tersesat sudah lautan rasa
ke mana-mana tanpa arah yang tercerna
hingga kudiam antara pasrah dan tanya
bisakah ada kompas terbaca nyata?

Surabaya, 14 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun