Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Celoteh Kopi Malam

21 Juni 2019   19:02 Diperbarui: 21 Juni 2019   19:08 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejenak terdiam
Jauh pikiranku melayang
Sambil berhayal ke tahun depan
Andai dan seandainya itu 'kan terjadi
Rasanya ingin ketawa terbahak~bahak

Mari kita merenung kawan
Jikalau nanti ada zonasi nikah
Kelabakan bagi yang jatuh cinta
Bisa~bisa niat baik menjadi tertunda
Ujung~ujungnya merana dan menderita batin

Kini, kutatap kopi tinggal separuh
Melebarkan sayap berangan~angan
Bila harus terdekat lebih di dahului
Tidak bertaburkan benih asmara
Amboradul rumah tangga; pasti

Kalau sudah begini
Banyak teka teki dalam hidup
Lari dari kenyataan dan melanggarnya
Pernikahan resmi menjadi tameng
Lalu, kawin sirih dengan si pujaan hati

Surabaya, 21 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun