Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Karena Miskin di Dampar Kekasih

13 Mei 2019   20:15 Diperbarui: 13 Mei 2019   20:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat malam
Untukmu wahai kekasih
Harus berapa kali mengatakan
Entah apalagi cara membuktikannya

Yakinkanmu atas ungkapan perasaanku
Kujujuran kepastianku
Yang kuberikan di waktu itu
Penuh ketulusan cinta kasih sayang

Kau anggap seperti angin berlalu
Cenderung menjadi bahan ejekanmu
Kini semua berakhir
Dalam desah helaan panjang

Dan keterangan hidup sederhana
Berujung pertengkaran sengit
Perpisahan tak terelakkan 

Menatap tajam
Jari telunjuk menuding
Berseru lantang, jangan temui aku
Tak sudi berpacaran denganmu; miskin

**
Surabaya, 13 Mei 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun