Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tak Heran

9 Mei 2019   09:11 Diperbarui: 9 Mei 2019   11:13 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sekalipun memikirkan 

Dan tiada gunalah untuk dipikirkan

Sudah menjadi wacana kehidupan dagang

Kenaikan harga adalah kebiasaan di bulan ramadhan 

/

Buat apa terheran~heran

Apalagi terpaku perubahan nilai

Kita meradang keluh kesah hanya sementara 

Sebab pada dasarnya membeli juga kebutuhan pokok

/

Lonjakan yang terjadi adalah ciri khas 

Telah mendarah daging dari masa ke masa

Tidak mungkin kita mengingkari setiap kejadian

Bersyukur saja tak perlu bergeming mengundang tanya

/

Ah... 

Semangatlah kawan~kawan

Tak perlu sesak menggencet diri

Mari jalani hidup dengan iklas dan tawakal

Kelak apa yang menghimpit dapat teratasi tanpa beban

*

Surabaya, 9 Mei 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun