Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam

28 April 2019   22:27 Diperbarui: 28 April 2019   22:32 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiada cinta

Tiada kasih sayang

Tiada senyum indah

Tiada belaian lembut

Tiada kehangatan 

Tiada yang menghibur

Tiada lantunan merdu

Tiada dan tiada, semua hilang

Pun malamku sepi sunyi sekali

Ibu pergi

Ayah pergi

Nenek pergi

Hidup sendiri

Tak lagi ada tempat 

Mencurahkan luapan hati

Ketika di rundung kegelisahan 

Dan kini kuhanya bisa meratapi

Pada nasib yang jauh dari kemesraan 

**

Surabaya, Senin 28 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun