Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mbah Dukun

29 Oktober 2017   10:31 Diperbarui: 29 Oktober 2017   10:33 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

komat kamit

membaca mantra

kembang-kembang ditabur

bakar kemenyan memangil nama

jabang bayine Warsito

lepaslah dari cengkraman

kembali ke rumah yang kau bina

bangun dari ketidaksadaranmu, bisiknya

aku menunduk

ruang waktu, hening

merinding sekujur badan

mendesah dalam selimut sepi

tiba-tiba mbah dukun menepuk

hilang sudah lamunan ketakutanku

pulanglah nak, tabur tanah ini dirumahmu

jangan lupa berwudhu dan meminta petunjuk Tuhan

Surabaya, 29 Oktober 2017 l 10.30 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun