senja waktu kemarin
dikala menunggu dirinya
sambil menyeruput kopi hitam
jari menari mengeja rangkaian kata
langit mendung
gerah membungkus badan
mata pena terus meneteskan tinta
mengisi kertas usang, lusuh penuh lipatan
sesekali berhenti sejenak
celoteh orang-orang di warung ini
membuatku tertawa terpingkal-pingkal
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!