Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

HAM

31 Agustus 2017   13:10 Diperbarui: 31 Agustus 2017   13:31 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau tahu 

mengapa ada benci

bara panas tertuju padanya

hanya satu alasan, kekuasaan

ketika banyak terbantai

luka memenuhi sekujur badan

air mata darah pun nyawa melayang

orang-orang diam membisu enggan bersuara

kemana mencari

dimanakah tempatnya

HAM yang tersohor di mata dunia

apa sudah mati atau malas bertindak, entah

pada Tuhan aku bersimpuh

meminta terang letak keadilan

cahaya kebenaran yang sesungguhnya

tidak lagi tersamar oleh kebusukan durjanaya

Surabaya, 31 Agustus 2017 l 13.00 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun