Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rindu yang Rapuh

11 Agustus 2017   12:34 Diperbarui: 11 Agustus 2017   12:37 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di balik langit siang

denyut rindu tertusuk jarum

getar detik mengiringi menit waktu

dan rotasikan pikiran dalam lamunanku

semilir bayu membelai manja

lembut mengelus kegelisahanku

panas menguliti badan semakin rapuh

terkatung-katunglah jiwa ini tak berdaya

sungguh hari yang melelahkan

melarung kerinduan tidak berujung

harapan tinggallah sebongkah harapan

tempat peraduan tiada pernah ditemukan

lewat tulisan rintih kucurahkan

melepas sesak kegalauan ini

yang menggencet di relung kalbu

menjadikan bait-bait kerudung pasrah

Surabaya, 11 Agustus 2017 l 12.34 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun