Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gelas Kopi Kesaksian Laraku

5 Juni 2017   12:51 Diperbarui: 5 Juni 2017   13:03 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

 segelas kopi sisa semalamsaat nongkrong di warung pak Sugenghawa dingin menyatu lewat pori-pori badankuucapan kata itu terus terngiang-ngiang dikupingku pagi hingga menjelang siangluapan rasa di hati tak terkupasasik menari, merajam-raja jantung kalbumenangis kutak bisa, air mata mengering sakit terlalu dalam mengikishelaan panjang mengeluh gelisahtamparan-tamparan tak membendung dan aku terdampar dalam kekosongan jiwa kopi di meja panjang itu'kan kubiarkan menjadi saksi deritalukisan hidup yang tak kunjung rampungdari keseringan mengunyah sajian empedu  Surabaya, 5 Juni 2017 l 12.41 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun