Â
Â
adalah keinginan
berandai-andai waktu itu
menginjakan kaki dilapakmu
sekedar berkunjung 'tuk menyapa
Â
hasrat memudar, kini
tidak bergelora seperti dulu
menggebu-gebu dalam jiwa
seirama deru ombak lautan lepas
Â
namun, bagaimanalah entah
seakan kotamu tak lagi nyaman
pernak pernik kehidupan meresah
terselimuti angkara tak kunjung reda
Â
biarlah angan menepi
memudar dibalik rindu-rindu
jadi batu dan dipenuhi lelumutan
membongkah tinggi di jantung kalbuku
Â
Surabaya, 02-03-2017 (16:42 wib)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!