Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Diakhir Tinta

24 Oktober 2016   20:24 Diperbarui: 24 Oktober 2016   20:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Datanglah tiba

Terhitung tinggal berapa hari

Masihkah ada anak negeri tergugah

Percikan semangat deklarasi tempo dulu?

 

Satu nusa satu bangsa

Bahasa kita Indonesia

Erat terukir indah

Pun rapi tertata

 

Sumpah Pemuda

Akankah ada di jaman sekarang

Pada perkembangan berteknologi tinggi

Entah, hanya bisa meraba mendaur resah

 

Ucapan kata tak lagi berbahasa

Sopan santun tak lagi tertanam, dan

Rasa hormat 'tuk menghargai yang tua

Terkikis oleh keasingan yang merasuk diri

 

Tapi, tak lelah kutabur doa

Walau terkadang banyak ketertawaan

Dan kenyakinan di batas yang tak terbatas

Tetesan air bening membasuh jiwa-jiwa berdebu

 

Surabaya, 24 Oktober 2016 || 20:20 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun