Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiada Kata Selain Berbaktilah

14 September 2016   22:30 Diperbarui: 14 September 2016   22:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua hari yang lalu

Saat sendiri di taman kota

Tiba-tiba datanglah seorang wanita

Terlihat jelas jikalau lagi bermuram durja   

 

Aku diam,

Mau mengutarakan apa, entah

Kata-kata hilang tereliminasi olehnya

Tak lagi ada bait yang tertulis di kertas ini

 

Dalam tangis ia berlirih,

Apakah salah bila menentang

Tak mau menerima perjodohannya

Inii bukan lagi Siti Nurbaya, katanya padaku

 

Aku menghela panjang 

Menembus sepi sunyinya malam

Menyimak serangkaian tutur kepedihannya   

Rasakan derita batin yang berkecamuk, dalam

 

Turutilah keinginannya

Mungkin mereka memberimu yang terbaik

Walaupun dalam hatimu penuh berdebatan

Ingatlah, ridho orang tua adalah keramat bagi kita

 

Sidoarjo, 14/09/2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun