Lihatlah langit pagi ini
Nampak mendung bersemilir dingin
Pun matahari serasa enggan bersinar
Seakan menemani putaran waktu hari Rabu
Â
Sedikit demi sedikit airmataNya menetes
Bumi dan dedaunan basahlah, kini
Semakin berat netra menahan kantuk
Hingga rebah di dipan bambu terbuai mimpi
Â
Musim kemarau
Berlalu dan meninggalkanku
Mengandung lahirkan sepenggal tanya
Yang mungkin tak akan pernah memetik jawab
Â
Dunia semakin rapuh keriput
Daratan, lautan pun angin sering bicara
Menggoncang hempaskan seisi jagad
Namun setitik sadar tak pernah ditemukan
Â
Maafkan hamba Tuhan
Penghuni-penghuniMu yang telah lupa
Mengikari janji-janji dengan lumuran dosa
Ucapan kata saat dipertapaan kandungan ibu
Â
Surabaya, 23 Juni 2016
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H