Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bekas Lumpur Lapindo

7 Juni 2016   15:59 Diperbarui: 7 Juni 2016   16:16 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 menyempatkan berdiri sini

ditepi pembatasan lumpur lapindo

sekilas angan membuka kenangan

tragedi tenggelamnya perkampungan

 

dalam diam ada rindu

kerinduan akan tawa dan canda

kebersamaan ketika bermain layang-layang

ke sekolah, berkumpul di masjid untuk mengaji

 

semua hilang begitu saja

seperti angin tanpa hembusan

sunyi, berlahan-lahan terhempas

terpecah belah dalam jerit kepiluan mendalam

 

lantas, di kaki langitNya tinta kuteteskan

antara tiga ratus kibaran bendera bekas

pada titik tujuh satu peringatan sepuluh tahun

tuntaskan persoalan jika belum terselesaikan

 

Sidoarjo, 07 Juni 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun