Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau Pergi Setelah Kehancuranku

24 Mei 2016   23:12 Diperbarui: 24 Mei 2016   23:17 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

setidaknya engkau mengkaji

kata-kata yang pernah terlontarkan

menyingkapi sekeping luka dalam jiwa

dan merasakan betapa perihnya hati ini

 

wahai dirimu yang disana

bolehlah tersenyum diatas derita

bolehlah tertawa tanpa ikatan sesal

menari-nari dengan kepuasan tersendiri

 

namun, jikalau sadar masih ada

cobalah untuk bicara sejujurnya

tidak perlu melakukan kepalsuan janji

atau mengumbar celoteh di setiap orang

 

kasih...

mungkin dan semungkin-mungkinnya

engkau pergi karena kehancuran

setelah kepurukan menjelmaku

 

malukah pada saat ini

badan ditinggalkan gelimang permata

berteduh diantara gubuk berdinding bambu

bahkan makan menunggu terik diatas kepala, entahlah

 

Surabaya, 24 Mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun