kutulis tentangmu
antara kertas-kertas usang
lusuh dan penuh kerutan
Â
ada yang bergelar
ada yang berpangkat
bahkan pula bermobil mewah
Â
semua terangkum dalam kertas ini
akan kebebasanmu menjamahku
merusak sistem yang telah terancangÂ
Â
kertas usang berkabar
mengisahkan cerita-cerita kemunafikan
angkara murka dan kebohongan yang terlihat
Â
dan kini kertas berbasah airmata
tiada penting setumpuk persoalan
sebab mata pena patah tak berguna, kini
Â
Surabaya, 14 April 2016
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!