Berdasarkan informasi seputar pasangan calon kepala daerah (Bupati dan wakil Bupati) Padang Pariaman akan terjadi kompetisi "face to face" alias dua Pasangan Calon yang akan berlaga pada Pilkada 2024 nanti.Â
2 Paslon tersebut diatas, satu inkamben dan satu lagi punya rekam jejak sebagai legislator di tingkat pusat. Antara duo Paslon tersebut, satu sudah melakukan deklarasi terkait kepesertaan sbg bapaslon dan satu lagi inkamben blm terpublikasi sbg Bapaslon.
Beberapa catatan terkait Calon peserta pemilihan yang akan berlaga tersebut yang masing-masing berpengalaman dlm 2 lembaga negara yang berbeda.Â
Berikut sekelumit paparan sederhana saya terkait analisis SWOT kedua bacakada Padang Pariaman.
 Strengths (Kekuatan)
 Suhatri Boer
* berpengalaman memimpin daerah Padang Pariaman. 1 periode sebagai wakil bupati mendampingi Ali Mukhni dan 1 periode sbg Bupati hingga saat ini
* Sudah dikenal luas oleh rakyat Padang Pariaman semenjak menjadi komisioner KPU selama 2 Periode
* Mempunyai kohesivitas tinggi dengan pejabat daerah hingga level nagariÂ
 Jon Kenedi Azis
* Berpengalaman banyak sbg legislatif di DPR RI selama 2 Periode
* mempunyai jaringan luas ditingkat Pusat diberbagai level lembaga negara maupun partai politik
* Meraup dukungan koalisi gemuk dari Partai Politik (berdasarkan informasi 7 Partai peraih Kursi di DPRD Padang Pariaman).Â
 Weaknesses (Kelemahan)
 Suhatri Boer
* Belum melakukan terobosan yang signifikan dlm memimpin Padang Pariaman
* Tidak punya tim yang dapat diandalkan dalam mewujudkan program pembangunan Padang PariamanÂ
* Dikenal sbg pemimpin yang kurang persuasi thd masyarakat dan cenderung memberikan pressure pada pihak yang bertentangan dengan ybs
* Tidak mampu mengatasi permasalahan anggaran daerah (berdampak lambatnya pembangunan)
 Jon Kenedi AzisÂ
* Belum berpengalaman sbg eksekutif
* Disinyalir punya tim yang kurang akomudatif thd masyarakat atas track record selama ini
* Pelaksanaan program pokok pikiran dewan kurang terejawantahkan secara merata
* Belum punya tawaran program solutif terhadap persoalan yang dialami Padang Pariaman
 Opportunities (Kesempatan)
 Suhatri Boer
* Merangkul tim yang solid dan kompeten dalam kontestasi tahapan Pilkada 2024 ini.
* Merajut silaturahmi dengan berbagai kalangan, terutama tokoh yang berpengaruh yang selama ini kurang diatensi dan termajinalkan
* Bertekad melanjutkan pembangunan yang menyentuh kepentingan rakyat
* Menerima masukan dari berbagai kalangan dengan legowo dan merealisasikannya secara maksimal.
* Tidak menganggap pihak yang pernah berseberangan sbg musuh.
 Jon Kenedi Azis
* Memperkuat tim yang solid melalui "Koalisi gemuk" dan melakukan manajemen tim, karena tim gemuk jika tidak terkoordinir menjadi problem tersendiri dalam kontestasi nanti.
* Memahami demografi masyarakat Padang Pariaman lebih komprehensif
* Mengkoordinir tim secara ketat melalui koordinator yang mumpuni di lapangan
 Threats (Ancaman)
Ancaman lahir dari berbagai kelemahan diatas yang jika diabaikan akan menjadi penyakit yang mematikan. Oleh sebab itu kedua bacakada harus mampu memecahkan berbagai hal terkait Weaknesses (Kelemahan) tersebut.
Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman empiris, namun dapat dijadikan sebagai masukan bagi bakal calon yang akan berkompetisi, bukan bermaksud memojokkan bacakada yang bersifat destruktif.Â
Akhirnya penulis menyarankan agar kedua bacakada untuk memanfaatkan Kekuatan dan merealisasikan berbagai Peluang sehingga mampu meraih simpati dan kepercayaan masyarakat dalam menghadapi Pemungutan suara dalam Pemilihan pada 27 November 2024 nanti.
Selamat berkompetisi dalam Kontestasi Politik 5 tahunan, semoga menjadi yang terbaik untuk mewujudkan rakyat Padang Pariaman yang sejahtera dlm berbagai dimensi dan religius serta beradat dan beradab.
*RHT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H