Jesse Livermore merupakan salah satu legenda pasar modal dunia, dia adalah trader saham terbesar pada masanya di tahun 1930-an di Amerika Serikat.
Dia juga dikenal sebagai trader professional pertama di dunia, sebuah profesi baru yang sebelumnya tidak pernah ada dan tidak pernah dibayangkan orang.
Sebagai trader professional pada usia 30 tahun atau 2 tahun sebelum terjadinya Great Depression di tahun 1929, Jesse Livermore telah mimiliki kekayaan sebesar 100 juta dollar (senilai 10 miliar dollar saat ini)
Pada saat terjadinya Great Depression, semua saham di bursa saham Amerika Serikat rontok, harganya terjun bebas dan ekonomi mengalami kemerosotan yang sangat parah.
Dampak dari peristiwa ini banyak perusahaan yang bangkrut dan tidak sedikit pialang saham yang akhirnya memilih bunuh diri. Dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional Amerika Serikat yang porak poranda kembali ke titik sebelumnya.
Sementara banyak pialang saham yang bangkrut dan bahkan ada yang bunuh diri, pada kondisi tersebut Jesse Livermore justru meraup keuntungan yang luar biasa.
Sebuah kombinasi antara kejeniusan dan keberuntungan, pada saat itu Jesse Livermore mengambil posisi short atau melawan pasar, bertaruh bahwa saham akan turun.
Dalam satu hari, pada tanggal 29 Oktober 1929 yang merupakan puncak kejatuhan pasar saham saat itu, Jesse Livermore mendapatkan keuntungan 30 juta dollar (senilai 3 milyar dollar saat ini).
Ini merupakan kejadian yang sangat fenomenal karena keuntungan yang luar biasa ini diperoleh pada periode yang dikenang sebagai tahun terburuk sepanjang sejarah pasar saham dunia.
Namun sayang dalam perjalanan karir di pasar saham selanjutnya, Jesse Livermore tidak selalu beruntung dan titik baliknya pada tahun 1940 Jesse Livermore mengakiri hidupnya dengan bunuh diri dengan meninggalkan harta "hanya" sebesar 5 juta dollar.