Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pentingnya Cash Flow bagi Investor dan Trader Jangka Pendek

22 Mei 2023   23:34 Diperbarui: 23 Mei 2023   11:07 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian pula untuk swing trader atau trader jangka menengah yang menggunakan metode "closing the gap" atau buy on weakness, aturan 30:70 juga berlaku dengan beberapa catatan.

Pada saat seorang swing trader melakukan buy on weakness, belum tentu posisi harga yang dianggap paling rendah (on weakness) tidak akan turun lagi.

Mereka harus menyiapkan ruang untuk terjadinya kesalahan yang tidak terduga namun dengan memitigasi agar kesalahan tersebut tidak menyebabkan kerugian yang lebih besar.

Sebagai contoh bila harga sebuah saham sedang berada di titik terendah pada suatu waktu, kita tidak boleh all out di saham tersebut, karena bisa jadi harga saham akan lebih turun lagi atau naik sesuai perkiraan atau tidak kemana-mana alias sideways.

Strategi yang tepat adalah membeli dengan kekuatan 1/10 atau 1/5, jadi 1/10 dana kita gunakan untuk membeli awal. Bila terjadi penurunan kita bisa beli lebih banyak misalnya 2/10 dan seterusnya, sisanya atau sebagian besar dibelikan pada saat harga benar-benar berbalik arah.

Strategi tersebut bertujuan untuk meminimalkan kerugian bila ternyata prediksi atau analisis kita salah namun sebaliknya bila prediksi kita benar maka keuntungan yang kita dapat juga tidak terlalu besar karena harga beli sudah keburu naik.

Jadi itu gunanya rasio cash yang lebih tinggi bagi para trader jangka menengah dan jangka pendek, agar mereka punya nafas lebih panjang bila harus menghadapi perubahan kondisi ekonomi atau perubahan fundamental perusahaan yang tidak terduga.

Jadi baik investor jangka panjang maupun trader jangka pendek sama-sama membutuhkan pengaturan cash flow yang baik, bedanya hanya pada rasio antara modal yang berbentuk saham dan yang berupa uang kas yang dapat digunakan sewaktu-waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun