Seorang investor jangka panjang biasanya memilih saham yang fundamentalnya bagus tetapi harganya sedang berada di titik paling rendah atau paling murah.
Namun sebenarnya mereka tidak akan pernah tahu kapan harga sebuah saham yang bagus sedang berada titik terendahnya sehingga mereka dapat membeli sebanyak mungkin yang mereka mampu.
Karena mereka tidak tahu dan tidak dapat memperkirakan kapan sebuah saham unggulan tiba-tiba harganya jatuh karena satu dan lain hal, maka memiliki cash flow yang positif sangat penting agar mereka dapat menangkap peluang yang mungkin terjadi di masa depan.
Bila ada sebuah saham yang bagus dan harganya sedang murah-murahnya, maka yang paling dibutuhkan adalah uang kas atau uang tunai sebanyak mungkin untuk menangkap peluang tersebut.
Tidak ada aturan pasti mengenai berapa persen dari modal kita yang berbentuk saham atau uang kas karena semua itu tergantung dari tingkat keyakinan terhadap saham yang sudah kita pilih atau beli. Bagi seorang investor umumnya perbandingannya sekitar 70:30, 70% saham dan 30% dana kas.
Seyakin apapun kita terhadap hasil analisis saham yang telah kita lakukan, tetap saja kita harus menyiapkan ruang bila terjadi kesalahan atau perubahan situasi ekonomi.
Tidak ada hal yang pasti di dunia saham atau di masa depan, semuanya menyangkut probabilitas atau peluang. Bila peluang sebuah kejadian akan terjadi di masa depan adalah 99% maka artinya masih ada 1% kemungkinan hal tersebut tidak terjadi.
Angka 1% atau bahkan 0,001% pun dapat mengubah secara drastis semua harapan, keyakinan, dan impian kita mengenai sesuatu yang sudah kita yakini akan terjadi.
Bila aturan 70:30 berlaku secara umum untuk para investor dengan time horizon lebih dari satu tahun, bagaimana dengan para trader yang memiliki time horizon yang lebih pendek bisa beberapa bulan, minggu, hari atau bahkan dalam hitungan jam?
Bagi para trader jangka menengah atau jangka pendek, cash flow management justru harus lebih ketat karena resiko lebih tinggi dalam waktu yang singkat.
Trader harian atau scalper umumnya menganjurkan rasio sebesar 30:70, yaitu 30% dalam bentuk saham yang diperjualbelikan dalam periode beberapa jam atau hari dan 70% berbentuk kas atau deposit.