Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Memulai Bisnis Saham (Bagian-5): Money Management dan Psikologi Trading

5 Mei 2023   16:28 Diperbarui: 7 Mei 2023   08:33 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 14 Level Psikologi Trading, Sumber: diskartes via belajartrading.co.id

The last but not least, bagian yang penting dalam bertransaksi di pasar saham adalah menyiapkan kondisi psikologis kita.

Dalam bertransaksi di pasar saham pikiran kita harus fresh dan tenang agar dapat mengambil keputusan yang obyektif secara konsisten.

Pikiran yang tidak tenang, cemas, takut, tergesa-gesa dan emosi negatif lainnya akan menyebabkan keputusan yang kita ambil tidak obyektif dan satu kesalahan dalam pengambilan keputusan akan berefek domino, menyebabkan kesalahan berikutnya dan akibatnya bisa fatal.

Oleh karena itu sangat penting untuk menyiapkan mental dan psikologis kita menghadapi hiruk-pikuk di pasar modal mulai dari berita negatif, pom-pom, rumor, aksi korporasi perusahaan dan seterusnya yang membuat keyakinan kita goyah.

Pada kondisi ini kita mungkin menjadi ragu-ragu terhadap hasil analisa yang kita lakukan sendiri, FOMO atau takut ketinggalan kereta melihat saham yang sebelumnya kita nilai kurang bagus namun harganya melesat naik.

Emosi seperti fear and greed harus kita kelola dengan baik agar kita tidak terjebak atau terlalu mengikuti emosi sehingga kita kehilangan percaya diri, ragu-ragu atau bahkan sebaliknya terlalu percaya diri dan tamak.

Dalam kondisi apapun, meskipun saham yang kita pilih ternyata terjun bebas dan saham yang tidak kita pilih ternyata malahan terbang kita harus tetap tenang dan jangan buru-buru meragukan analisa kita sendiri.

Analisa yang kita lakukan bisa jadi memang kurang akurat, mungkin ada hal-hal lain yang belum kita perhitungkan atau belum kita ketahui, itu semua dapat menjadi pelajaran berharga untuk analisa selanjutnya.

Namun jangan sampai hal seperti ini membuat kita panik dan membuat keputusan yang tidak obyektif atau terburu-buru mengambil keputusan karena takut semakin ketinggalan momentum yang pada akhirnya justru menyebakan kesalahan atau kerugian yang lebih besar.

Pikiran yang tidak tenang juga bisa disebabkan karena kita menggunakan uang untuk kebutuhan sehari-hari untuk berbisnis saham, atau bahkan uang pinjaman baik dari bank, dari saudara atau teman. Jadi beli saham harus pakai "uang dingin" agar tidak mengganggu psikologi kita.

Dan terakhir, yang perlu diingat kita harus rajin "mengerjakan PR kita" dengan terus belajar bagimana cara menganalisa sebuah emiten, membaca laporan keuangan, mempelajari berbagai strategi untuk menang di pasar saham, mengikuti grup diksusi atau bergabung dengan komunitas saham, mengamati tren dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun