Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Memulai Bisnis Saham (Bagian-5): Money Management dan Psikologi Trading

5 Mei 2023   16:28 Diperbarui: 7 Mei 2023   08:33 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yield sebesar 7% setara dengan bunga deposito namun kalau kita belikan saham ada potensi keuntungan lainnya yaitu kenaikan harga saham atau capital gain.

Bila kita menganut trading for a living, maka kita harus berhitung ulang apakah kita bisa hidup hanya dari deviden, kalau tidak cukup artinya kita harus mendapatkan tambahan profit dari trading.

Trading saham memiliki resiko yang cukup besar sehingga kita harus mengelola resiko tersebut dengan menyeimbangkan antara saham untuk mendapatkan deviden (passive income) dengan saham untuk trading (active income).

Di sinilah dibutuhkan money management yang bagus dan dijalankan dengan disiplin, termasuk menyesuaikan gaya hidup kita dengan penghasilan yang kita dapatkan.

Bila pendapatan kita baik dari dividen maupun trading katakanlah hanya 5 juta rupiah per bulan, maka kita harus bisa mengatur biaya hidup supaya tidak melebihi pendapatan kita.

Mengatur biaya hidup sesuai pendapatan terkadang harus mengorbankan gaya hidup kita saat ini, dan ini tentu saja hal yang benar-benar tidak mudah. Sayangnya hal yang sulit ini harus kita lakukan dengan konsisten karena bila kita memberikan kelonggaran atau "excuses" maka konsekuensinya sangat berat, modal kita akan habis tergerus kebutuhan hidup.

Selain tidak boleh lebih besar pasak daripada tiang, salah satu aspek money management yang sangat penting adalah pengaturan cash flow dalam berbisnis atau bertransaksi saham.

Dalam trading saham pengaturan cash flow menjadi kunci penting dalam keberhasilan trading. Cash flow yang dimaksud disini adalah dana atau deposit kita di RDN yang berupa cash atau belum dibelikan saham yang harus dijaga pada persentase tertentu.

Prosentase cash dalam deposit kita di RDN idealnya berkisar antara 30%-70% tergantung dari kondisi pasar. Sebagai contoh bila Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren turun maka sebaiknya kita pegang cash sekitar 70% sehingga pada saat IHSG mencapai titik terbawah dan mulai rebound kita bisa membeli sebanyak mungkin pada harga yang paling rendah.

Namun perlu diingat meskipun harga saham sudah sangat murah dan IHSG mulai bergerak naik kita tidak boleh menghabiskan semua dana cash di RDN untuk membeli saham sehingga cash di RDN nyaris habis.

Minimal cash di RDN harus kita sisakan sekitar 30% tujuannya adalah untuk berjaga-jaga kalau ternyata ada saham yang kita beli ternyata kembali turun meskipun IHSG mulai bergerak naik, bisa jadi karena sentimen pasar atau aksi korporasi yang tidak kita ketahui sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun