Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kuliah Salah Jurusan atau Asal Kuliah di Jurusan yang Salah, Sebaiknya Tetap Bertahan atau Ganti Haluan?

1 Agustus 2022   21:51 Diperbarui: 2 Agustus 2022   05:15 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kuliah salah jurusan (Sumber: shutterstock)

Karena dari awal caranya sudah salah maka tidak heran dalam perjalanannya banyak dari mereka yang akhirnya gagal dan bahkan hidupnya penuh beban yang sebenarnya tidak perlu ditanggung.

Salah jurusan ini bisa jadi karena "paksaan orang tua", orang tua yang dulunya ingin menjadi dokter tapi tidak kesampaian "memaksa" anaknya untuk memilih fakultas kedokteran. Atau mungkin juga seorang dokter yang memiliki anak dengan passion yang berbeda namun mereka berusaha mengarahkan anaknya untuk menjadi dokter demi meneruskan tradisi keluarga atau gengsi.

Seringkali orang tua tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya memang mempunyai passion sendiri yang berbeda dari harapan mereka sebagai orang tua.

Bila mereka tetap tidak menyadari kenyataan ini dan terus memaksa anaknya mengikuti kehendaknya maka anaknya menjadi korban ambisi oran tua, mungkin si anak dapat menyelesaikan pendidikan sesuai arahan orang tua tapi itu hanya untuk menyenangkan orang tuanya, dia sendiri mungkin tidak bahagia.

Saya kenal dengan seorang staff IT (Information Technology) yang kuliah di jurusan komputer padahal kedua orang tuanya berprofesi sebagai dokter. Pada kasus ini si orang tua memberi kebebasan pada anaknya untuk mengikuti passionnya.

Ilustrasi kuliah salah jurusan, Sumber: Inovasee.com
Ilustrasi kuliah salah jurusan, Sumber: Inovasee.com

Sebaliknya ada seorang pengusaha properti atau pengembang yang mengarahkan anaknya masuk ke jurusan teknik sipil dengan harapan anaknya nanti yang akan meneruskan usahanya. 

Singkat kata, anaknya kuliah di jurusan teknik sipil dan lulus dengan baik dan tidak lama setelah itu ayahnya meninggal sehingga dia yang meneruskan usaha pengembang properti ayahnya.

Setelah terjun penuh di bisnis pengembang properti, rupanya si anak merasa ini bukan dunianya, dia mengalami kesulitan dalam mengelola bisnis ini dan akhirnya bisnisnya meredup. Dan dia merasa passionnya memang bukan di sana.

Setelah melalui pergumulan batin yang panjang akhirnya si anak banting stir mengikuti panggilan jiwanya untuk menjadi dokter gigi anak. 

Pemuda ini harus mulai dari nol lagi, kuliah di fakultas kedokteran gigi sampai lulus dan akhirnya bisa praktek sebagai dokter gigi anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun