Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Strategi UMKM Mempertahankan Momentum Ramadhan dan Idul Fitri agar Omzet Tetap Tinggi

9 Mei 2022   22:22 Diperbarui: 10 Mei 2022   09:04 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadhan dan Idul Fitri telah usai, namun demikian momentum Ramadhan dan Lebaran tahun ini telah sukses mendongkrak perekonomian nasional terutama di daerah sampai ke desa-desa.

Geliat ekonomi selama Ramadhan dan Lebaran tahun ini tercermin dari perputaran uang tunai yang disediakan oleh Bank Indonesia yang mencapai Rp 202,7 triliun, jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 109,20 triliun bahkan lebih besar dari tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 sebesar Rp 192 triliun.

Aliran uang dari kota ke seluruh pelosok wilayah Indonesia ini sebagian besar dibawa oleh para pemudik yang pulang ke daerah asal masing-masing. Dengan demikian geliat ekonomi ini sebagian besar dikontribusi pengeluaran konsumsi rumah tangga seperti makanan, pakaian dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Perputaran uang yang sangat besar ini mengalir hampir merata ke seluruh pelosok tanah air dan menggerakkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah-daerah sehingga menjadi momentum kebangkitan UMKM di daerah.

Setelah para pemudik kembali ke kota masing-masing maka geliat ekonomi yang digerakkan oleh konsumsi rumah tangga juga turun kembali ke kondisi semula. Ini artinya omzet UMKM berangsur juga turun seiring dengan kembalinya para pemudik ke kota.

Momentum atau geliat ekonomi ini ibarat pasokan darah baru bagi UMKM untuk bertumbuh dan mencapai titik aman untuk dapat terus berkembang. Oleh karena itu sangat penting untuk mempertahankan momentum ini agar tetap terjaga.

Satu-satunya cara untuk mempertahankan momentum ini adalah melalui inovasi. Inovasi adalah mesin pendorong utama pertumbuhan suatu organisasi dalam hal ini UMKM atau unit bisnis lainnya seperti perusahaan atau badan usaha baik yang berorientasi profit maupun non-profit.

Ada empat elemen utama dalam membangun inovasi yaitu sumber daya, infrastruktur, budaya dan proses. Keempat elemen tersebut sama pentingnya, inovasi tidak akan terjadi jika salah satu elemen ini dihilangkan.

Inovasi biasanya melibatkan perubahan model-bisnis (business model) dan teknologi, sehingga inovasi dapat dikatergorikan menjadi 4 jenis yaitu:

  • Inovasi Disruptif: perubahan model-bisnis baru dan memaksimalkan teknologi yang ada
  • Inovasi Radikal: memaksimalkan model-bisnis yang ada dan penggunaan teknologi baru
  • Inovasi Struktural: perubahan model-bisnis baru dan penggunaan teknologi baru
  • Inovasi Rutin: memaksimalkan model-bisnis yang ada dan teknologi yang ada

Dalam hal ini jenis inovasi yang paling sesuai untuk UMKM adalah inovasi rutin yaitu dengan memaksimalkan model-bisnis yang ada dan teknologi yang ada sesuai sumber daya yang tersedia pada UMKM.

Setelah mengetahui jenis inovasi yang akan diterapkan pada UMKM, maka langkah selanjutnya adalah melakukan inovasi, mulainya dari mana?

Ide untuk melakukan inovasi berasal dari banyak sumber, yang paling utama berasal dari pelaku UMKM itu sendiri baik karyawan maupun pimpinan. Mereka adalah pihak yang paling paham proses bisnis, goal atau tujuan yang ingin dicapai dan kendala yang dihadapi.

Energi kolektif, semangat kreatif, tekad, dan dorongan dari karyawan sangat penting dalam proses inovasi.

Sumber inovasi juga bisa berasal dari suara pelanggan, untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan atau inginkan, bahkan hal-hal yang belum mereka pikirkan atau sadari kalau mereka membutuhkannya.

Selain itu sumber inovasi yang mudah diketahui biasanya berasal dari pesaing, dari mereka kita bisa tahu apa yang mereka lakukan, dan belajar dari mereka.

Sumber inovasi lainnya juga bisa datang dari pemasok, dari masyarakat luas atau dari hasil riset sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang saat ini.

Singkat kata ide untuk melakukan inovasi dapat datang dari mana saja. Meskipun ada banyak sumber untuk inovasi pada UMKM, sebagian besar sumber inovasi berasal dari pelaku UMKM itu sendiri, baik karyawan maupun pimpinan.

Setelah ide-ide untuk melakukan inovasi terkumpul, langkah selanjutnya adalah menyeleksi ide yang bisa diterapkan langsung maupun ide yang membutuhkan sumber daya atau fasilitas tambahan.

Salah satu cara untuk menyeleksi apakah sebuah ide inovasi layak dilanjutkan atau tidak adalah dengan menerapkan konsep inovasi nilai. Inovasi nilai bertujuan untuk memberikan "lompatan nilai" bagi pelanggan.

Nilai yang dimaksud di sini adalah sebuah rasio antara manfaat yang didapatkan oleh pelanggan dibagi dengan biaya yang dikeluarkan. Idealnya inovasi nilai harus dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya dan pada saat yang sama mengurangi biaya atau harga yang harus dibayar oleh pelanggan.

Untuk melakukan inovasi nilai ini pertama kita harus menentukan faktor-faktor kunci yang menjadi persaingan para pemain bidang usaha atau industri tersebut. Faktor-faktor yang berpengaruh ini kita sebut dengan nilai-nilai yang dianggap penting oleh pelanggan.

Sebagai contoh untuk usaha kuliner seperti resto atau kafe, nilai-nilai yang diperebutkan atau faktor-faktor kunci untuk menarik pelanggan antara lain: konsep kafe/resto yang unik, suasana yang cozy atau instagrammable, waktu penyajian, ketersediaan wi-fi, pilihan menu yang menarik dan harga yang terbaik.

Inovasi nilai yang kita lakukan adalah untuk memberikan terobosan nilai atau lompatan nilai sehingga pelanggan akan mendapatkan pengalaman baru yang WOW! dan pada saat yang sama harganya juga bisa lebih murah dari standar.

Tentu saja bukan hal yang gampang untuk melakukan inovasi, meskipun itu hanya jenis inovasi rutin, apalagi inovasi struktural yang membutuhkan terobosan teknologi baru dan model-bisnis yang baru.

Namun demikian inovasi tiada henti telah menjadi mantra bagi semua pelaku usaha, organisasi dan unit bisnis yang ingin tetap terus bertahan ditengah persaingan dunia usaha yang tidak pernah kendor sedikitpun, selalu ada pemain baru atau penantang baru yang muncul dengan ide baru.

Bahkan kalau kita tengok, Google sebagai perusahaan teknologi tinggi dengan sistem yang sangat mapan dan andal yang ibaratnya tanpa melakukan apapun duit akan terus mengalir secara otomatis, namun sampai saat ini mereka justru mengerahkan segala sumber dayanya untuk mendorong inovasi.

Sampai saat ini Google masih merekrut talent-talent terbaik di seluruh dunia untuk bergabung dengan mereka dengan iming-iming gaji yang besar, fasilitas di tempat kerja bak hotel bintang lima dan sederet fasilitas lain agar karyawannya betah bekerja.

Tentu saja para karyawan Google ini diberikan fasilitas terbaik agar mereka dapat terus berinovasi tanpa henti. Tentu saja tuntutan untuk terus berinovasi pada sebuah sistim yang sudah nyaris sempurna tentu bukan hal yang mudah dan menyenangkan seperti kelihatannya.

Kalau perusahaan sekelas Google dengan sistem yang sudah nyaris sempurna selama bertahun-tahun masih terus mencari-cari ide inovasi apalagi dengan UMKM yang masih banyak celah untuk diperbaiki dengan inovasi yang baru.

Yang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM saat ini adalah perubahan mindset atau pola pikir bahwa inovasi bukan sekedar teori namun merupakan menu wajib sehari-hari yang harus mereka lakukan tanpa henti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun