Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Berburu "Retjeh Dollar" di Internet, Apakah Setimpal dengan Hasilnya?

14 Maret 2022   22:14 Diperbarui: 23 Maret 2022   23:10 1891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Era digital ini, bila seorang anak ditanya apa cita-citanya jangan kaget kalau mereka menjawab ingin jadi youtuber. Berbeda dengan beberapa dasawarsa silam, pada masa itu sebagian besar anak-anak bercita-cita menjadi dokter, insinyur atau polisi karena memang profesi sebagai youtuber belum ada.

Kemajuan teknologi digital yang sangat pesat telah memunculkan banyak profesi baru dan di saat yang sama juga menghilangkan banyak pekerjaan atau profesi lama.

Di era digital atau era industry 4.0 ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi digital. Digitalisasi di dunia pekerjaan terus berkembang semakin meluas dengan pemanfaatan Artificial Intelligence, Big Data, Robotics, Automation, Machine Learning, dan Internet of Things.

Era digitial ini didukung oleh perkembangan internet yang telah merambah seluruh kehidupan manusia atau Internet of Things (IoT) sehingga memungkinkan orang bekerja dari mana saja di seluruh dunia sehingga jarak antar negara sudah bukan halangan lagi.

Perusahaan di luar negeri dapat merekrut atau memperkerjakan tenaga kerja dari Indonesia demikian juga pekerja di Indonesia dapat bekerja untuk perusahaan di luar negeri. Demikian juga sebaliknya.

Bekerja secara global dapat dilakukan dari mana saja sehingga membuka peluang bagi kita yang tinggal di Indonesia untuk bekerja pada perusahaan yang ada di luar negeri.

Secara umum bekerja secara global dengan memanfaatkan jaringan internet dapat dibedakan mejadi dua, yaitu bekerja secara formal sebagai karyawan tetap atau karyawan kontrak dari perusahaan di luar negeri dan bekerja secara lepas atau freelance.

Bekerja secara formal di perusahaan luar negeri cukup sulit, karena selain harus memenuhi kualifikasi tertentu, memiliki skill khusus yang tidak dimiliki orang lain juga persaingan untuk diterima sebagai karyawan tetap atau kontrak sangat berat, karena harus bersaing dengan kadindat lain dari seluruh dunia.

Skill khusus yang dibutuhkan biasanya dalam bidang pemrograman komputer, desain produk atau disain rekayasa termasuk ketrampilan CAD / CAM (Computer Aided Drawing / Manufacturing) dan sejenisnya. Karena sifatnya yang khusus jadi saya tidak membahas untuk pekerjaan formal atau semi-formal ini.

Jenis pekerjaan kedua merupakan pekerjaan lepas atau freelance yang sifatnya non-formal. Pekerjaaan seperti ini contohnya, mulai dari yang "receh" seperti mengisi survei online, jasa view, like dan susbcribe sampai dengan yang cukup besar seperti affiliate atau mempromosikan produk tertentu dan membuat content (blog atau vlog, youtube).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun