Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurikulum Merdeka dan Upaya Membangun Link and Match Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja

21 Februari 2022   21:27 Diperbarui: 22 Februari 2022   10:00 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi kegiatan magang dalam program Kampus Merdeka, Sumber: cnbcindonesia.com

Tahun ini kebijakan Merdeka Belajar diperluas untuk semua jenjang pendidikan, mulai tahun ajaran 2022/2023, Kemendikbud Ristek akan menerapkan Kurikulum Merdeka mulai dari PAUD, SD sampai SMA.

Kurikulum Merdeka ini lebih berfokus kepada materi esensial, pengembangan karakter dan kompetensi murid agar lebih siap dalam menghadapi realitas dan tantangan kehidupan yang akan mereka hadapi nantinya.

Karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka adalah:

  • Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila.
  • Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  • Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Salah satu gebrakan baru dalam Kurikulum Merdeka yaitu di sekolah SMA tidak ada lagi penjurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa. Sebagai gantinya siswa bisa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA.

Hal ini sesuai dengan konsep Merdeka Belajar, agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing sebaliknya siswa juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai.

Perubahan ini pada dasarnya untuk melatih para siswa SMA yang mulai masuk dalam umur dewasa untuk mulai memikirkan dengan serius masa depannya, akan menjadi apa mereka nanti atau apa prioritas hidupnya.

Dengan adanya penjurusan atau peminatan di SMA, ada sebagian dari mereka yang hanya ikut-ikutan tanpa pernah memikirkan dengan serius masa depan yang ingin diraih.

Dengan dihapuskannya penjurusan bisa jadi sebagian besar siswa akan mengalami kebingungan dalam memilih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir di SMA karena mereka belum mengetahui minat dan potensi diri sebenarnya.

Namun, di sisi lain hal ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memilih mata pelajaran yang mereka anggap paling mereka minati dan kuasai namun dengan tetap memberikan keleluasaan untuk berubah bila ternyata asumsi awal mereka salah.

Foto ilustrasi kegiatan magang dalam program Kampus Merdeka, Sumber: cnbcindonesia.com
Foto ilustrasi kegiatan magang dalam program Kampus Merdeka, Sumber: cnbcindonesia.com

Meskipun tujuan Kurikulum Merdeka ini sangat bagus dan ideal namun dalam penerapannya ada banyak hal yang mungkin menjadi hambatan antara lain:

  • Hambatan psikologis dari siswa itu sendiri. Sebagian besar siswa mungkin masih belum paham dengan kurikulum baru ini, termasuk belum tahu potensi diri, minat dan bakat yang sebenarnya dan tujuan hidup dan masa depannya. Bahkan mungkin ada sebagian dari mereka yang lebih suka nasibnya ditentukan orang lain daripada diberi kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang paling sesuai dengan minat dan bakat mereka.
  • Hambatan teknis, meliputi sarana dan prasarana yang berbeda-beda antara satu sekolah dengan lainnya. Sebagai contoh ketersediaan ruang kelas atau laboratorium, sarana praktik, komputer, sambungan wifi dan sebagainya.
  • Kurangnya tenaga pendidik. Dengan kebebasan siswa memilih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir di SMA kemungkinan akan menyebabkan kurangnya guru yang kompeten pada mata pelajaran tertentu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun