Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Belajar dari Kasus Kematian Mendadak Putri dari Nurul Arifin, Pentingnya Worklife-balance dalam Bekerja dan Berkarya

31 Januari 2022   22:08 Diperbarui: 2 Februari 2022   23:00 1939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar seminggu yang lalu, tepatnya pada hari Selasa 25 Januari 2022, putri dari artis Nurul Arifin, Maura Magnalia Madyaratri meninggal dunia karena henti jantung mendadak. Sebelum meninggal Maura Magnalia memang sangat sibuk dan kurang tidur sehingga kondisinya drop dan kelelahan.

Saat itu Maura Magnalia baru menyelesaikan S2 dari Sidney University dan sedang mempersiapkan wisudanya bulan depan (Februari). Selain sibuk mempersiapkan wisuda dia juga baru menyelesaikan bukunya yang masih dalam proses mencari penerbit.

Kesibukan yang demikian padat dengan tenggat waktu yang sempit ditambah dengan waktu tidur yang kurang karena dipakai untuk menyelesaiakan tugas-tugas menyebabkan tingkat stres naik dan berbahaya bagi kesehatan jiwa kita.

Beberapa tahun yang lalu, kita juga dikejutkan dengan berita meninggalnya Mita Diran, seorang copywriter (penulis naskah) yang bekerja di agensi iklan Young & Rubicam. Mita meninggal setelah bekerja nonstop selama 30 jam yang merupakan puncak dari kerja lemburnya selama 3 hari berturut-turut.

Dalam sebuah hasil penelitian ilmiah yang diterbitkan 17 Mei 2021, peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), menyatakan bahwa setiap tahun tiga perempat juta orang meninggal karena penyakit jantung iskemik (jantung koroner) dan stroke yang disebabkan karena bekerja terus menerus dalam waktu yang lama.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa orang yang bekerja lebih dari 54 jam dalam satu pekan mempunyai risiko lebih besar meninggal karena penyakit kardiovaskular dan stroke.

Ada dua penyebab utama yang membuat terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan orang meninggal dunia yang dipicu oleh penyakit jantung atau penyempitan pembuluh darah arteri.

Pertama karena kondisi tubuh yang drop yang dipicu oleh stres kronis. Di sisi lain peningkatan hormon stres akan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kolesterol.

Kedua karena terjadinya perubahan perilaku. Mereka yang bekerja berjam-jam mungkin kurang tidur, jarang berolahraga, makan makanan yang tidak sehat, dan merokok serta minum kopi berlebihan.

Ilustrasi bekerja berlebihan, Sumber: ilovelife.co.id
Ilustrasi bekerja berlebihan, Sumber: ilovelife.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun