Dengan mekanisme pemeriksaaan berjenjang seperti diatas, selain menjamin sistem dapat berjalan dengan baik juga membuat manajemen puncak benar-benar mengetahui masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
Selain kondisi forklift, faktor manusia juga menjadi perhatian utama. Syarat utama menjadi operator forklift adalah lulus dalam tes internal pengoperasian forklift yang diselenggarakan oleh perusahaan dan mendapatkan "job license" sebagai operator forklift.
Syarat untuk ikut tes internal adalah sudah bisa mengoperasikan forklift sebelumnya dan memiliki SIO Forklift dari Depnaker serta mengikuti pelatihan pengoperasian forklift oleh profesional yang diundang oleh perusahaan.Â
Setelah lulus test internal dan mendapatkan "job license", setiap tahun diadakan tes ulang untuk memperbaharui "job license". Selain itu setiap enam bulan sekali juga diadakan kontes ketrampilan operator forklift untuk menentukan operator forklift terbaik periode tersebut yang akan mendapatkan "penghargaan" dari perusahaan.
Kembali ke kasus kecelakaan yang dialami oleh bus Transjakarta, bila manajemen Transjakarta serius menangani kasus ini maka angka kecelakaan pasti akan turun dengan signifikan.
Mereka dapat belajar dari industri-industri kelas dunia dalam menangani masalah-masalah yang serupa. Industri-industri ini terbukti sukses menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang efektif dan nyata.
Salah satu kuncinya adalah mekanisme pengawasan yang berjenjang dan penegakkan disiplin melalui penerapan "reward" dan "punishment" yang jelas.
Dan semua itu harus dimulai dari komitmen manajemen puncak untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan serius dan selalu "keep in touch" dengan masalah-masalah aktual yang terjadi di lapangan dengan melakukan "genba" untuk memahami kondisi lapangan.
Referensi :
[1] liputan6.com
[2]Â pikiran-rakyat.com