Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Kecelakaan Bus Transjakarta, Indikasi Manajemen Kurang Serius?

9 Desember 2021   21:06 Diperbarui: 10 Desember 2021   03:36 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bus Transjakarta yang mengalami kecelakaan, Sumber: instagram.com/jktinfo

Kejadian ini juga harus dilaporkan di meeting bulanan dihadapan jajaran manajemen dan direksi dan manajer yang terkait harus menjelaskan progress dan efektivitas tindakan perbaikan. Dan biasanya akan dicek oleh manajemen puncak pada saat "direktur patrol" yang merupakan bagian dari genba oleh manajemen puncak.

Itu baru satu kejadian kecelakaan kerja ringan, bayangkan bila terjadi kecelakaan kerja fatal. Pernah beberapa tahun yang lalu kejadian kecelakaan kerja fatal, hari berikutnya Presiden Direktur langsung datang dan selanjutnya rangkaian meeting dan diskusi membahas tindakan perbaikan yang panjang dan melelahkan, benar-benar menguras tenaga dan waktu.

Keseriusan manajemen terhadap masalah safety juga tercermin dari kebijakan perusahaan yaitu "No Production without Assurance of Safety" yang merupakan implementasi dari konsep "Safety First".

Ini artinya perusahaan tidak segan menghentikan operasional perusahaan bila kondisi tidak aman. Padahal bagi perusahaan besar seperti ini, produksi berhenti satu jam saja akan meyebabkan kerugian puluhan sampai ratusan juta karena opportunity loss.

Oleh karena itu tindakan pencegahan dimulai dari sangat awal, begitu ada kejadian nearmiss atau hampir celaka, manajer dan staf yang bersangkutan wajib membuat analisa serta tindakan perbaikannya.

Sebagai contoh lain dari tindakan pencegahan dalam praktek sehari-hari adalah forklift yang digunakan oleh perusahaan setiap hari. Setiap pagi sebelum dipakai forklift harus di periksa berdasarkan sebuah chek list yang baku.

Ini merupakan prosedur baku yang umum, namun ada satu item pemeriksaan yang khusus yaitu pemeriksaan kondisi stiker pada tiap ujung bodi forklift. Stiker ini sengaja dipasang sebagai indikator apakah selama pengoperasian operator sembrono sehingga menyebabkan stiker tersebut rusak atau tergores.

Bila ditemukan stiker lecet atau bekas goresan, maka itu artinya operator tidak berhati-hati dalam mengoperasikan forklift dan kemungkinan telah terjadi nearmiss sehingga operator akan dipanggil untuk di coaching.

Bila operator tidak melaporkan dan ketahuan oleh atasannya bahwa forklift-nya lecet dia akan diberikan Warning Letter atau Surat Peringatan (SP).

Untuk menjamin sistem ini berjalan secara konsisten dan sustain, maka sistem pemeriksaan dilakukan secara berjenjang melalui aktivitas patrol atau genba untuk mem-verifikasi check list secara random.

Biasanya supervisor melakukan genba dan memeriksa kebenaran check list setiap hari, kepala seksi 3-4 kali seminggu, manajer bagian minimal seminggu sekali dan terakhir manajemen puncak tiap bulan melakukan genba sekaligus melihat sistem secara keseluruhan apakah jalan dengan baik atau ada kendala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun