Idealnya pihak Perguruan Tinggi bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan atau pihak ketiga mengkoordinir kegiatan pelatihan ini. Namun kalaupun ini tidak bisa dilakukan maka mahasiswa sendiri harus proaktif untuk belajar "cara belajar" dengan benar, baik secara otodidak mapun dengan mencari mentor yang sesuai.
Ketrampilan ini dibutuhkan oleh semua mahasiswa di semua jurusan dan terus akan dipergunakan dari tingkat pertama sampai lulus kuliah dan bahkan kelak saat sudah bekerja pun tetap berguna.
Bila setiap mahasiswa dari awal kuliah sudah punya perencanaan (planning) yang bagus, targetnya jelas, dapat mengelola waktu (time management) dengan efektf dan efisien, mengetahui cara belajar yang paling cocok dan efektif sesuai dengan kepribadian, mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain maka proses pembelajaran akan maksimal.
Dengan proses pembelajaran yang maskimal, akan menghasilkan lulusan yang lebih kompeten dari sisi akedemis. Dilain pihak ketrampilan "soft-skill" yang mereka terapkan sejak awal kuliah akan sangat berguna ketika mereka harus bersaing di pasar tenaga kerja global dan dalam menghadapi tantangan di dunia kerja nantinya.
Demikian nasehat saya kepada adik-adik yang baru memasuki dunia perkuliahan. Jangan pernah bercita-cita setelah lulus kalian akan mencari pekerjaan di dalam negeri.Â
Dari awal kuliah kalian harus bercita-cita untuk mampu bekerja di luar negeri, bersaing dengan para lulusan luar negeri.Â
Gantungkan cita-citamu setinggi langit.Â
Kalaupun kalian gagal apa boleh buat, mencari pekerjaan di dalam negeri tentu saja sah-sah saja namun setidaknya kalian telah berkontribusi terhadap peningkatan kualitas SDM di dalam negeri.Â
Dengan demikian tenaga kerja dari luar negeri juga tidak akan semudah itu masuk ke Indonesia.
Semangat.... KALIAN PASTI BISA !!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H